Media Asuransi JAKARTA – Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mendorong pondok pesantren agar menabung dalam bentuk emas. Langkah ini dapat memperkuat ekonomi syariah sekaligus melindungi nilai simpanan pesantren dari dampak gejolak ekonomi global.
“Penting disimpan oleh pesantren, simpanannya dalam bentuk emas. Kalau pesantren menyimpan, menabung emas maka tentu mau ada gonjang-ganjing global ekonomi yang nilainya selalu tinggi, recession proof sama turbulent proof adalah emas. Nah ini yang perlu kita terus dorong,” tutur Airlangga, Rabu, 8 Oktober 2025.
|Baca juga: Baru Sebulan Disalurkan, Dana Rp10 Triliun Pemerintah di BSI Sudah Terserap 50%
Airlangga menjelaskan Presiden Prabowo Subianto telah meresmikan Bank Emas atau Bullion Bank pada awal 2025, dengan Bank Syariah Indonesia (BRIS) atau BSI dan Pegadaian sebagai pelaksana kegiatan usaha emas tersebut.
Ia menuturkan keberadaan Bullion Bank dapat menjadi dasar penguatan ekonomi syariah dan menilai penting bagi pesantren untuk menyimpan simpanannya dalam bentuk emas. Ia meyakini pesantren akan diuntungkan jika menabung emas karena instrumen ini tahan terhadap resesi dan guncangan global.
“Kalau pesantren menyimpan, menabung emas maka tentu mau ada gonjang-ganjing ekonomi global, nilainya selalu tinggi,” katanya, dalam acara Indonesia Sharia Economic Festival (ISEF) 2025 di JIExpo, Kemayoran, Jakarta.
Lebih lanjut, Airlangga menegaskan, Indonesia memiliki potensi besar di sektor industri emas. Menurutnya kapasitas produksi emas dalam negeri hampir mencapai 110 ton per tahun, meningkat dari sebelumnya 60 ton per tahun yang diproduksi di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Gresik.
Airlangga menjelaskan KEK Gresik akan difokuskan pada hilirisasi tembaga, termasuk produksi produk akhir emas. Ia menambahkan untuk pertama kalinya sebanyak 60 ton emas per tahun dapat diproduksi di Gresik.
|Baca juga: ISEF 2025 Hadirkan 4 Inisiatif Strategis untuk Perkuat RI sebagai Pusat Ekonomi Syariah Dunia
|Baca juga: Gojek dan Ratusan Mitra Driver Hadiri Doa 40 Hari untuk Almarhum Affan Kurniawan
Dengan potensi tersebut, Airlangga optimistis Indonesia akan menjadi salah satu negara utama penghasil emas di dunia. Ia pun mendorong lembaga keuangan memanfaatkan keunggulan ini, mengingat stok emas di PT Pegadaian saat ini hanya sekitar 70 ton.
“Dulu, stok emas kita hanya ditaruh gudang penyimpanan dan kita hanya mencatat tonasenya saja, tidak nilainya. Bank-bank lain, termasuk di Singapura, menaruh emasnya ke dalam neraca keuangannya,” pungkasnya.
Editor: Angga Bratadharma
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
