Media Asuransi, JAKARTA – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menegaskan sektor jasa keuangan di Indonesia saat ini masih berada dalam kondisi yang stabil di tengah dinamika ekonomi global yang beragam.
Ketua Dewan Komisioner OJK Mahendra Siregar menyampaikan stabilitas sektor jasa keuangan nasional didukung oleh sejumlah indikator positif, meskipun tekanan global masih terasa dari sisi geopolitik dan ekonomi.
|Baca juga: Antusiasme Tinggi! Rekrutmen Umum PLN Group 2025 Dilirik 245 Ribu Pelamar
|Baca juga: Lippo General Insurance (LPGI) Tunggu Restu dari OJK terkait Pengalihan Saham
“Rapat dewan komisioner yang lalu menilai sektor jasa keuangan terjaga stabil. Hal ini dilandasi pada perkembangan ekonomi global yang menunjukkan kondisi beragam,” kata Mahendra, dalam RDKB OJK, Kamis, 9 Oktober 2025.
Menurutnya sejumlah negara dengan ekonomi utama seperti Amerika Serikat, China, dan kawasan Eropa masih menunjukkan arah ekonomi yang belum seragam.
|Baca juga: Bos Antam (ANTM) Tambah Kepemilikan Saham, Beli 300 Lembar di Harga Rp3.190 per Saham
|Baca juga: Kartu Kredit OCBC Voyage Kini Bisa Tukar Miles ke Logam Mulia hingga iPhone
Di satu sisi, OECD merevisi proyeksi pertumbuhan ekonomi global ke arah yang lebih kuat dari perkiraan awal tahun, namun di sisi lain ketegangan geopolitik dan perang dagang masih menjadi risiko yang harus diwaspadai.
“Meski tensi perang dagang menurun, potensi gejolak geopolitik tetap ada dan bisa berpengaruh terhadap stabilitas global,” ujar Mahendra.
|Baca juga: Airlangga Beberkan Sejumlah Strategi Pemerintah untuk Perkuat Ekosistem Syariah RI
|Baca juga: Ekonomi Syariah Diyakini Jadi Mesin untuk Capai Target Pertumbuhan 8%
OJK, lanjut Mahendra, terus memperkuat koordinasi lintas lembaga dan memperbarui kebijakan pengawasan untuk memastikan sektor jasa keuangan tetap resilient, kontributif, dan berdaya saing.
“Kami berkomitmen menjaga stabilitas melalui penguatan koordinasi, pengawasan, dan kebijakan yang adaptif dalam menghadapi dinamika global dan domestik,” pungkasnya.
Editor: Angga Bratadharma
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
