Media Asuransi, JAKARTA – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menilai penurunan keyakinan konsumen yang dilaporkan Bank Indonesia (BI) tidak berdampak terhadap industri pergadaian di Tanah Air. Justru regulator jasa keuangan menganggap sektor ini akan tetap tangguh karena sifat bisnisnya yang berbasis pada secure.
Kepala Eksekutif Pengawas Lembaga Pembiayaan, Perusahaan Modal Ventura, Lembaga Keuangan Mikro, dan Lembaga Jasa Keuangan (PVML) OJK Agusman, dalam konferensi pers peluncuran Roadmap Pengembangan dan Penguatan Industri Pergadaian 2026–2030, menegaskan industri pergadaian memiliki ketahanan alami terhadap dinamika ekonomi.
|Baca juga: Ada 230 Perusahaan Gadai Ilegal Beroperasi di RI, Bos OJK: Merugikan Masyarakat!
“Industri pegadaian ini sifatnya secure lending. Jadi berbasiskan ada nilai ekonominya, ada nilai fundamental terhadap aset yang mendasari. Dalam suasana apa pun, dalam keadaan perekonomian apa pun, ini bisnis yang sangat favorit sebetulnya,” ujar Agusman, di Jakarta, Senin, 13 Oktober 2025.
Menurutnya bisnis pergadaian justru berperan penting menjaga likuiditas masyarakat di tengah ketidakpastian ekonomi. Agusman menjelaskan jika industri pergadaian di Tanah Air ini memiliki sejarah panjang yang benar-benar mengawal likuiditas masyarakat yang membutuhkan.
Dirinya mengungkapkan pergadaian kerap menjadi solusi cepat bagi masyarakat untuk memperoleh dana tanpa kehilangan aset berharga mereka. Barang-barang seperti emas dan elektronik menjadi jaminan yang umum digunakan.
“Gampangnya, misalnya kita punya elektronik atau emas, itu bisa digadaikan untuk kebutuhan sehari-hari,” jelasnya.
|Baca juga: SMBC Indonesia Gandeng Sribu Dukung Pertumbuhan Berkelanjutan bagi Pelaku UMKM
|Baca juga: OJK Luncurkan Roadmap Pergadaian 2026–2030 Guna Dorong Transformasi Industri Gadai Nasional
Lebih lanjut, Agusman menyinggung kaitan antara tren gadai emas dengan rencana pengembangan roadmap bullion yang tengah disiapkan OJK. Peta jalan ini akan menjadi panduan baru dalam pengelolaan produk emas di industri keuangan.
“Memang ada satu lagi peta jalan yang sedang kita tunggu, yaitu roadmap bullion. Karena di bullion itu, sesuai dengan wewenang P2SK, tidak hanya gadai emas, tapi juga simpanan emas, pembiayaan emas, pendanaan emas, dan seterusnya,” ujarnya.
Ia menambahkan industri pergadaian menjadi bagian dari ekosistem besar yang akan terlibat dalam kegiatan bullion, selama memenuhi ketentuan dan persyaratan yang berlaku.
|Baca juga: IFG Bakal Jadi Holding BUMN Asuransi yang Dimerger, Begini Respons Pengamat dan Asosiasi!
|Baca juga: Bank Neo Commerce (BBYB) Relokasi KCP Pantai Indah Kapuk dan KC Medan
“Usaha gadai itu salah satu yang memungkinkan melakukan kegiatan bullion, sepanjang sudah memenuhi ketentuan yang berlaku. Karena untuk bullion itu juga ada persyaratan pemodalan dan lain-lainnya yang perlu dipenuhi,” katanya.
Sebagai informasi, sebelumnya BI mencatat Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) pada September 2025 turun ke level 115 dari 117,2 pada bulan sebelumnya. Angka tersebut menjadi yang terendah sejak April 2022 yang sempat berada di 113,1.
Editor: Angga Bratadharma
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News