Media Asuransi, JAKARTA – PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI) atau Bank Mandiri kembali menegaskan perannya sebagai mitra strategis pemerintah dalam mengakselerasi pemerataan pembangunan nasional dengan mengoptimalkan penyaluran kredit infrastruktur.
Langkah ini merupakan upaya Bank Mandiri dalam mendukung pertumbuhan ekonomi kerakyatan, memperluas lapangan pekerjaan, dan mempercepat transformasi ekonomi nasional menuju Indonesia Maju 2045.
|Baca juga: 5 Jurus OJK Dorong Profesionalisme Industri Gadai dalam Roadmap Pergadaian 2025-2030
Corporate Secretary Bank Mandiri M Ashidiq Iswara menyampaikan dukungan Bank Mandiri terhadap pembiayaan infrastruktur sejalan dengan Asta Cita Pemerintah Presiden Prabowo Subianto terutama dalam misi memperkuat konektivitas antarwilayah, meningkatkan produktivitas rakyat, serta mendorong pembangunan ekonomi yang inklusif dan berkeadilan.
Ossy sapaan akrab Ashidiq menambahkan Bank Mandiri berkomitmen untuk terus memainkan peran penting sebagai mitra strategis pemerintah dalam memperkuat fondasi ekonomi bangsa melalui pembiayaan infrastruktur.
“Langkah ini bukan hanya membangun jalan, jembatan, atau bandara, tetapi juga membuka jalan bagi masyarakat untuk tumbuh, berdaya, dan sejahtera,” ujar Ossy, dikutip dari keterangan tertulisnya, Selasa, 14 Oktober 2025.
Komitmen tersebut diwujudkan melalui penyaluran kredit infrastruktur Bank Mandiri mencapai Rp412,13 triliun hingga Agustus 2025, berdasarkan klasifikasi dalam Peraturan Presiden (Perpres) No 38 Tahun 2015. Nilai ini tumbuh 15,23 persen secara tahun ke tahun (yoy) dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu senilai Rp357,65 triliun.
|Baca juga: Ada 230 Perusahaan Gadai Ilegal Beroperasi di RI, Bos OJK: Merugikan Masyarakat!
|Baca juga: KB Bank (BBKP) Angkat Widodo Suryadi Jadi Direktur, Robby Mondong Pindah ke Posisi Ini!
Ossy menjabarkan kredit tersebut telah disalurkan ke berbagai subsektor strategis, termasuk jalan, transportasi, migas dan energi terbarukan, tenaga listrik, telematika, perumahan rakyat, fasilitas kota, hingga konstruksi.
Pembiayaan ini mencakup pembangunan proyek-proyek vital seperti jalan tol, bandara, pelabuhan, dan jaringan kereta api yang kini telah memberikan manfaat langsung bagi masyarakat dan dunia usaha.
Ia menambahkan penyaluran ini merupakan wujud nyata peran Bank Mandiri dalam mendukung pembangunan infrastruktur di luar Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN). Pihaknya meyakini pembangunan infrastruktur memiliki multiplier effect terhadap perekonomian.
“Mulai dari penciptaan lapangan kerja baru, peningkatan konektivitas antarwilayah, hingga mendorong investasi di sektor-sektor produktif,” ucapnya.
Subsektor transportasi menjadi kontributor terbesar dengan penyaluran kredit mencapai Rp121,44 triliun, tumbuh 33,9 persen yoy. Subsektor jalan naik 18,1 persen yoy menjadi Rp 55,81 triliun. Pembiayaan untuk migas dan energi terbarukan tumbuh 16,3 persen yoy menjadi Rp 39,66 triliun, dan telematika capai Rp40,16 triliun atau naik 11,0 persen yoy.
|Baca juga: Bank Neo Commerce (BBYB) Relokasi KCP Pantai Indah Kapuk dan KC Medan
|Baca juga: Aturan Baru OJK Bisa Picu Gelombang Merger di Industri Asuransi, Apa Itu?
Bank Mandiri menilai prospek sektor infrastruktur akan semakin meningkat ke depan, sejalan dengan arah kebijakan pemerintah dalam Proyek Strategis Nasional (PSN) yang menjadi katalis bagi pertumbuhan ekonomi berkelanjutan. Melalui pembiayaan infrastruktur, Bank Mandiri memperkuat sinergi antara sektor keuangan dan sektor riil.
“Kami ingin terus menjadi bagian dari perjalanan Indonesia menuju kesejahteraan yang merata. Dengan dukungan jaringan, pengalaman, dan kemampuan pembiayaan yang kuat, Bank Mandiri siap mendukung pembangunan dari hulu ke hilir dengan tetap mengedepankan prinsip kehati-hatian dan tata kelola yang baik,” tutup Ossy.
Editor: Angga Bratadharma
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
