Media Asuransi, JAKARTA – Bursa Saham China Daratan dan Hong Kong rebound atau berbalik menguat pada hari Rabu, 15 Oktober 2025, karena investor mempertahankan harapan mereka akan stimulus moneter baru, mengalahkan kekhawatiran seputar ketegangan perdagangan yang kembali terjadi antara Beijing dan Washington.
|Baca juga: IHSG Rabu Masih Tertekan Sentimen Negatif
Pada penutupan Rabu, acuan Bursa Saham China, indeks Shanghai Composite naik 1,22 persen menjadi 3.912,21 poin, sementara indeks saham unggulan CSI300 naik 1,48 persen. Kedua indeks sebelumnya mencatat penurunan selama tiga hari berturut-turut. Sementara Indeks Hang Seng Hong Kong menguat 1,84 persen ke 25.910,60, mengakhiri penurunan selama tujuh sesi perdagangan sebelumnya. Indeks teknologi melompat 2,57 persen.
Tekanan deflasi masih berlanjut di China, dengan harga konsumen dan produsen turun pada bulan September, data resmi menunjukkan pada hari Rabu, karena penurunan pasar properti yang berkepanjangan dan ketegangan perdagangan membebani kepercayaan konsumen dan bisnis.
|Baca juga: Defisit Terjaga di 1,56% hingga Triwulan III/2025, Purbaya: APBN Tetap Adaptif dan Kredibel
“Mengingat momentum yang melambat pada kuartal ketiga, deflasi selama satu bulan lagi menunjukkan bahwa pelonggaran kebijakan moneter masih mungkin dilakukan,” kata Lynn Song, kepala ekonom untuk China Raya di ING. “Meningkatnya ketegangan antara China dan AS baru-baru ini menjelang potensi perundingan antara Presiden Xi dan Trump di akhir bulan dapat membuat Bank Sentral People Bank of China (PBOC) menunda kebijakan moneternya hingga akhir Oktober.”
Sebuah editorial oleh Qiushi Journal, sebuah majalah Partai Komunis terkemuka, menyatakan bahwa pemerintah akan berupaya “meningkatkan keyakinan terhadap pembangunan sosial, lebih lanjut menstabilkan ekspektasi pasar, merespons kekhawatiran pasar secara tepat waktu, dan meningkatkan prediktabilitas kebijakan.”
Sementara itu, Washington masih melancarkan ancaman, terbaru AS mengatakan dapat mengakhiri beberapa hubungan dagang dengan Tiongkok, termasuk pembelian minyak goreng..
Editor: Irdiya Setiawan
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
