Media Asuransi, JAKARTA – PT Deswa Integra Group menargetkan sedikitnya 15 perusahaan asuransi akan bergabung dalam Medical Advisory Board (MAB) Gabungan hingga akhir 2025.
Langkah itu merupakan bagian dari upaya memperkuat tata kelola dan integritas industri asuransi, seiring dengan implementasi ketentuan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) yang mewajibkan setiap perusahaan asuransi kesehatan memiliki MAB paling lambat pada 1 Januari 2026.
|Baca juga: HSBC Indonesia: Penipuan Lewat WhatsApp Jadi Modus Siber Paling Umum di Indonesia
|Baca juga: Geopolitik Memanas, Asuransi Asei Siaga Hadapi Lonjakan Risiko Perdagangan Global
Chief Executive Officer (CEO) Deswa Integra Group Dedi Dwi Kristianto menyampaikan saat ini sudah ada tujuh perusahaan yang tertarik bergabung, di mana terdiri dari enam perusahaan asuransi jiwa dan satu perusahaan Third Party Administrator (TPA). Dari jumlah itu, empat di antaranya merupakan perusahaan lokal dan sisanya hasil joint venture.
“Kira-kira sudah ada sekitar tujuh perusahaan, terdiri dari enam asuransi jiwa dan satu TPA. Dari jumlah itu, empat di antaranya lokal, sisanya joint venture,” ujar Dedi, dalam konferensi pers Peluncuran MAB by Deswa Integra Group, di Jakarta, Kamis, 16 Oktober 2025.
Dedi mengungkapkan, hingga akhir tahun, Deswa menargetkan sebanyak 10 hingga 15 perusahaan asuransi akan berpartisipasi dalam MAB Gabungan. Ia menjelaskan tantangan utama saat ini adalah meyakinkan para calon peserta setelah peluncuran program tersebut, sehingga Deswa akan terus melakukan pendekatan secara intensif.
Peluncuran MAB by Deswa menjadi tonggak penting bagi perusahaan nasional yang berfokus pada penguatan tata kelola, integritas, dan efisiensi di industri asuransi dan kesehatan.
|Baca juga: Runtuhnya Bangunan Pondok Pesantren Al Khoziny Sidoarjo dan Kaitannya dengan Asuransi CAR
|Baca juga: Ekspor RI Terus Tumbuh, ASEI Siap Genjot Asuransi Perdagangan Ekspor
Didukung oleh healthcare ecosystem Deswa Integra Group dengan tenaga profesional di bidangnya, MAB by Deswa hadir sebagai pionir dewan penasihat medis independen yang berperan sebagai pilar medical governance dan mitra strategis bagi industri asuransi kesehatan dalam menghadirkan keputusan medis yang objektif dan efisien.
MAB by Deswa dibentuk untuk menjawab tantangan industri yang dihadapkan pada meningkatnya kasus klaim dan potensi fraud dalam beberapa tahun terakhir. Berdasarkan temuan investigasi Deswa, sekitar 40 hingga 55 persen kasus klaim asuransi jiwa dan kesehatan di Indonesia terindikasi mengandung unsur fraud dengan potensi kerugian Rp2 triliun per tahun.
“Jika dahulu fraud banyak terjadi di level administrasi, kini justru berkembang di ranah interpretasi medis. Diperlukan pendekatan multidisiplin yang menggabungkan analisis medis, aktuaria, dan data analitik agar akar permasalahannya bisa dipahami secara menyeluruh,” pungkas Dedi.
Editor: Angga Bratadharma
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
