Media Asuransi, GLOBAL – Product Domestic Bruto (PDB) China tumbuh 4,8 persen secara tahunan (year-on-year) pada kuartal ketiga tahun 2025, menjaga negara tersebut tetap berada di jalur yang tepat untuk mencapai target setahun penuhnya. Namun, para analis mengatakan dukungan kebijakan lebih lanjut masih diperlukan untuk mempertahankan lintasan yang stabil ini dan meningkatkan permintaan domestik.
|Baca juga: Ekspor China Terus Melambat
Dikutip dari South China Morning Post, Senin, 20 Oktober 2025, angka product domestic bruto yang diawasi ketat, yang dirilis oleh Biro Statistik Nasional (NBS) pada hari Senin, berada tepat di atas perkiraan 4,76 persen dalam survei ekonom oleh penyedia data keuangan China, Wind.
Angka ini menandai perlambatan dari ekspansi 5,2 persen yang tercatat pada kuartal kedua dan 5,4 persen yang diamati pada kuartal pertama.
Hal ini membuat pertumbuhan ekonomi China selama tiga kuartal pertama menjadi 5,2 persen, menurut biro tersebut. Beijing telah menetapkan target tahunannya untuk pertumbuhan PDB sebesar “sekitar 5 persen”.
|Baca juga: IMF-World Bank 2025: Multilateralisme Jadi Kunci Jaga Stabilitas Ekonomi Global
Angka-angka tersebut dirilis pada hari pembukaan sidang pleno keempat yang sangat dinantikan, di mana Presiden Xi Jinping dan seluruh anggota Komite Sentral Partai Komunis yang berkuasa diperkirakan akan membahas garis besar rencana lima tahun ke-15 – sebuah dokumen yang akan merangkum tujuan-tujuan sosial-ekonomi negara secara umum untuk lima tahun ke depan.
Sementara itu, ekonomi terbesar kedua di dunia ini terus bergulat dengan tantangan lain untuk mencapai pertumbuhan berkelanjutan, termasuk ketegangan perdagangan yang kembali terjadi dengan Amerika Serikat, lemahnya permintaan domestik, dan kemerosotan pasar properti yang terus berlanjut.
Data ekonomi terbaru ini dirilis bersamaan dengan pertemuan empat hari para pembuat kebijakan China untuk menyusun rencana lima tahun berikutnya. Fokus utamanya adalah memperkuat industri berteknologi tinggi, meningkatkan konsumsi rumah tangga, dan menekan kompetisi harga yang berlebihan.
|Baca juga: Bursa China dan Hong Kong Rebound Setelah Muncul Harapan Stimulus
Ekspor tetap menjadi pendorong utama di tengah tekanan eksternal. Ekspor China naik 6,1 persen secara tahunan dalam sembilan bulan pertama 2025, meskipun ekspor ke AS anjlok hampir 17 persen pada periode yang sama. Namun, pelemahan konsumsi domestik dan investasi menghambat momentum di kuartal III.
Target pertumbuhan ekonomi sepanjang 2025 tetap di sekitar 5 persen. “Pasar memperkirakan China tak akan mencapai target apa pun kebijakan yang diambil. Bahkan dengan stimulus tambahan, pertumbuhannya tetap di bawah 5 persen,” kata Dan Wang, Direktur China di Eurasia Group.
Ia menilai ekonomi China masih menunjukkan ketahanan meski tekanan dari AS semakin kuat. Meski masih berada di jalur target, perlambatan ini diperkirakan mendorong Beijing untuk memperkuat dukungan terhadap ekonomi domestik yaitu pertumbuhan didukung konsumsi dalam negeri dan mengurangi ketergantungan ekspor.
Editor: Irdiya Setiawan
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News