Media Asuransi, JAKARTA – Ketua Dewan Komisioner (DK) Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) Anggito Abimanyu mengungkapkan sepanjang 2024-2025 terdapat 26 Bank Perekonomian Rakyat/Bank Perekonomian Rakyat Syariah (BPR/S) yang masuk ke dalam penanganan LPS.
Dari 26 BPR/S, Anggito menyebutkan, sebanyak 23 telah dilikuidasi, satu diselamatkan melalui skema bail-in, dan dua dalam proses penanganan. Selain itu, Anggito menyebutkan, beberapa program terus dikedepankan dan dilakukan oleh LPS.
“Sesuai dengan mandat baru, LPS sedang mengintensifkan persiapan pelaksanaan program penjaminan polis asuransi yang diharapkan diaktivasi sebelum 2028,” tutur Abimanyu, dalam konferensi pers Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK), di Jakarta, Senin, 3 November 2025.
Dalam paparannya, Anggito menerangkan, per September 2025, LPS telah menurunkan Tingkat Bunga Penjaminan (TBP) sebesar 25 basis poin (bps) dari 3,75 persen menjadi 3,50 persen untuk simpanan rupiah di bank umum.
Meski demikian, rata-rata suku bunga simpanan perbankan masih berada di atas TBP yakni dengan proporsi nasabah yang mendapatkan suku bunga simpanan di atas TBP meningkat dari sekitar 13 persen pada 2022 menjadi 32 persen pada September 2025.
Lebih jauh, Anggito mengungkapkan, pihaknya bersama dengan KSSK dan lainnya akan terus mendorong suku bunga simpanan. “LPS bersama lembaga anggota KSSK lainnya mendorong perbankan untuk menyesuaikan suku bunga simpanan ke tingkat yang wajar,” tutup Anggito
Editor: Angga Bratadharma
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
  
                                                      
                                           
                                           