Media Asuransi, JAKARTA – PT ABM Investama Tbk (ABMM) mencatat kinerja keuangan menurun sepanjang kuartal III/2025. Hal ini dipicu oleh pelemahan harga batu bara dan kondisi cuaca ekstrem di area operasional.
Dalam laporannya, ABM Investama membukukan pendapatan sebesar US$781,6 juta, turun 12,5 persen dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu (yoy). Sementara laba bersih tercatat US$42,4 juta, anjlok 62,1 persen dibandingkan dengan kuartal III/2024.
Dari sisi operasional, volume pengupasan lapisan tanah turun 12 persen menjadi 178,6 juta bank cubic meter (Mbcm), dan volume pengambilan batu bara menurun 14,2 persen menjadi 24,8 juta ton. Meski demikian, pada kuartal ketiga, sejumlah indikator menunjukkan perbaikan dengan peningkatan kuartalan (qoq) pada aktivitas tambang dan profitabilitas.
Direktur ABM Investama Hans Manoe menyebutkan dalam menghadapi tantangan eksternal yang terjadi pada paruh pertama 2025, perseroan bergerak cepat dengan mengakselerasi dan mengeksekusi serangkaian inisiatif strategis.
“Yang bertujuan untuk meningkatkan produktivitas operasional, efisiensi biaya, pengelolaan modal yang disiplin, serta penerapan manajemen keuangan yang lebih prudent,” ujar Hans Manoe dalam keterbukaan informasi yang dikutip Kamis, 6 November 2025.
Hans menambahkan langkah tersebut menghasilkan peningkatan signifikan dalam capaian operasional dan kinerja keuangan selama kuartal ketiga. “Ke depannya, perseroan tetap berkomitmen untuk memaksimalkan produktivitas operasional guna memberikan nilai jangka panjang yang berkelanjutan bagi para pemangku kepentingan,” pungkasnya.
Editor: Angga Bratadharma
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
