1
1

Menteri UMKM Sebut Oknum Bea Cukai Jadi Jalur Masuk Thrifting ke Indonesia

Menteri UMKM Maman Abdurahman dalam sambutannya pada Pembukaan Expo Keuangan dan Seminar Syariah (EKSIS) betajuk ‘Keuangan Syariah untuk Semua, Kesejahteraan untuk Bangsa’, di Main Hall Lippo Mall Nusantara, Jakarta, Kamis, 6 November 2025. | Foto: Media Asuransi/Sarah Dwi Cahyani

Media Asuransi, JAKARTA – Menteri Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) Maman Abdurahman mengungkapkan thrifting yang merajalela di Indonesia merusak pasar UMKM lokal. Ia menduga oknum Bea Cukai yang sengaja membuka jalur masuknya thrifting di Tanah Air.

“Urusan thrifting, ngadunya ke Menteri UMKM tapi yang ngebuka akses oknum-oknum di Bea Cukai. Barang-barang impor itu, barang-barang impor dari China, dijual cuma dengan harga Rp1.000 hingga Rp2.000,” ujar Maman, kepada awak media, di Jakarta, Kamis, 6 November 2025.

“Contoh jilbab. Jilbab itu bayangkan dijual dengan harga kurang lebih Rp2.000 hingga Rp3.000. Hancur pengusaha-pengusaha kita, produsen-produsen kita di UMKM,” tambahnya.

Maman mengaku telah mengambil sikap tegas bersama dengan Kementerian Keuangan untuk menegur pihak Bea Cukai agar menertibkan oknum-oknum yang terlibat. Menurutnya penutupan akses impor barang bekas menjadi langkah awal yang penting untuk melindungi UMKM di rantai pasok.

Berdasarkan data yang dipaparkan Maman, impor barang bekas ke Indonesia meningkat tajam. Pada 2021, baju yang masuk ke dalam Indonesia hanya tujuh ton, kemudian pada 2022 meningkat menjadi 12 ton, lalu 2023 sebanyak 12 ton, di 2024 melonjak lebih tinggi ke angka 3.600 ton, hingga Agustus 2025 mencapai kurang lebih 1.800 ton.

“Artinya apa? Ada kepentingan domestik yang harus kita amankan. Selain tadi sudah integrasi data kita lakukan, langkah selanjutnya adalah mengamankan aktivitas pengusaha-pengusaha mikro kita,” ujarnya.

Dirinya menyampaikan pemerintah kini tengah menggandeng asosiasi UMKM, distro lokal Bandung, hingga produsen fesyen Tanah Air untuk menggantikan pasokan barang bekas impor.

“Ini sebuah langkah terobosan, yang menurut saya kebijakan yang win-win solution. Jadi kita tidak hanya menutup di hulunya saja, tapi kita cari solusi, supaya mereka tetap bisa berdagang,” tegas Maman.

Langkah ini dilakukan lantaran sektor UMKM yang bergerak di bidang fesyen menduduki peringkat pertama dan paling besar perputaran uangnya. Maman berharap, dengan dimulainya langkah ini UMKM, produsen lokal bisa terus hidup dan bertumbuh.

“Jadi produsen-produsen merek-merek barang baju, yang dulunya sempat ngetop, terus rontok, mereka bisa eksis lagi. Karena pasarnya di domestik terselamatkan,” tutup Maman.

Editor: Angga Bratadharma

| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Related Posts
Prev Post Asuransi Ramayana (ASRM) Dapat Restu Tebar Dividen Rp20,93 Miliar, Cek Tanggalnya!
Next Post Penjualan Pakaian Thrifting Ditutup, Pemerintah Dorong Produk Lokal di E-Commerce

Member Login

or