Media Asuransi, GLOBAL – Laporan Business Research Company menyebutkan pasar asuransi kecelakaan pengemudi diperkirakan meningkat dari US$6,15 miliar pada 2024 menjadi US$6,73 miliar pada 2025. Hal ini sejalan dengan tingkat pertumbuhan tahunan gabungan (CAGR) sebesar 9,4 persen.
Melansir Insurance Asia, Jumat, 7 November 2025, pertumbuhan ini didorong oleh peningkatan kepemilikan kendaraan, infrastruktur keselamatan jalan yang buruk di negara-negara berkembang, biaya medis yang meningkat akibat kecelakaan lalu lintas, pilihan transportasi umum yang terbatas di daerah pedesaan, dan akses yang tidak merata ke layanan darurat.
Sementara itu, menjelang 2029, pasar asuransi ini akan terus bertumbuh dengan perkiraan mencapai US$9,51 miliar, di mana pertumbuhan CAGR sebesar 9,0 persen. Pertumbuhan diramal didukung oleh penggunaan telematika yang lebih luas dalam produk asuransi.
Selain itu, didukung oleh adopsi model premi berbasis perilaku yang lebih besar, perlindungan finansial yang lebih kuat bagi pengemudi ekonomi gig, implementasi yang lebih luas dari undang-undang asuransi wajib, dan peluncuran produk asuransi yang disesuaikan untuk pengemudi lanjut usia.
Lebih lanjut, tren utama yang diperkirakan membentuk pasar meliputi kemajuan dalam deteksi kecelakaan secara real-time, penggunaan kecerdasan buatan yang lebih luas untuk penanganan klaim, pengembangan aplikasi asuransi on-demand untuk pengemudi individu, dan peningkatan model penetapan harga dinamis berdasarkan data kendaraan.
Editor: Angga Bratadharma
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
