1
1

Vaksin Sinovac Sehatkan Pasar Obligasi Indonesia

Media Asuransi – Euforia positif kedatangan vaksin Sinovac di Indonesia diperkirakan akan menopang tren penguatan harga di pasar obligasi pada pekan kedua Desember ini. 
 
Berdasarkan weekly report Indonesia Bond Pricing Agency (IBPA) edisi 30 November-4 Desember 2020 yang dikutip Media Asuransi pada Rabu 9 Desember 2020, katalis positif juga datang dari cadangan devisa Indonesia bulan November yang relatif stabil sebesar US$133,6 miliar. 
 
“Pasar obligasi berpotensi semakin menguat jika data Indeks Kepercayaan Konsumen domestik bulan November serta data tenaga kerja di AS terpantau membaik. Namun, penguatan harga obligasi juga berpeluang tertahan dibayangi kasus harian Covid-19 di dalam negeri. Pekan ini, pasar mewaspadai ancaman terjadinya lonjakan kasus Covid dengan adanya pelaksanaan pilkada secara serentak pada tanggal 9 Desember,” tulis laporan tersebut.
 
Pada pekan pertama Desember 2020, Indeks return pasar obligasi mencatatkan penguatan. Indonesia Composite Bond Index (ICBI) menguat sebesar +0,28% wow ke level 309,62. Penguatan ICBI didorong oleh INDOBeXG-Total Return yang naik sebesar +0,30% wow ke level 304,29 dan kinerja INDOBeXC-Total Return yang    menguat sebesar +0,11% wow ke level 330,69. 

Performa pasar obligasi Indonesia diperkirakan masih bertahan menguat pada pekan ini. Katalis positif berasal dari global maupun domestik. Dari global, sentimen terkait penyediaan calon vaksin asal AS yakni Pfizer untuk Uni Eropa dan positifnya perkembangan rencana stimulus lanjutan di Senat AS menjadi kabar baik untuk pelaku pasar. Sedangkan dari domestik, membaiknya data ekonomi seperti rilis Inflasi dan indeks manufaktur turut menambah tenaga penguatan pasar.

Penguatan pasar obligasi domestik sejalan dengan bertambahnya kepemilikan investor pada SBN yang dapat diperdagangkan yakni sebesar Rp25,60 triliun dalam sepekan. Peningkatan tersebut didorong oleh net buy institusi Perbankan sebesar Rp17,35 triliun dan investor institusi lokal (Dana Pensiun, Asuransi, Reksadana) yang net buy secara kumulatif sebesar Rp8,66 triliun. Disisi lain, aksi jual bersih terbesar dilakukan oleh institusi Bank Indonesia yakni Rp2,22 triliun. Secara porsi kepemilikan, institusi Perbankan masih menjadi holder SBN terbesar yakni mencapai 39,60% dari total kepemilikan. 

Kinerja sukuk negara juga menguat pada pekan lalu, tercermin dari Indonesia Government Sukuk Index-Total Return (IGSIX-TR) yang naik sebesar +0,8668 poin wow ke level 280,0729 dari level 279,2061 pada penutupan akhir pekan sebelumnya. Penguatan indeks tersebut didorong oleh menguatnya mayoritas harga sukuk negara dengan rata-rata perubahan sebesar +22,14 bps wow. Rata-rata harga kelompok seri IFR menguat tertinggi yakni +38,33 bps wow. Adapun untuk kelompok seri PBS naik sebesar +24,71 bps wow. Sementara itu, rata-rata harga seri SR turun sebesar –3,44 bps wow.

Aktivitas perdagangan obligasi di pasar sekunder mencatat penurunan pada pekan ini. Rata-rata volume perdagangan harian turun –1,46% wow dari Rp22,54 triliun/hari menjadi Rp22,21 triliun/hari. Sedangkan rata-rata frekuensi perdagangan harian turun –6,77% wow dari 1.882 transaksi/hari menjadi 1.755 transaksi/hari. ACA

| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Related Posts
Prev Post AAUI Jalin Kerja Sama dengan CNBC Indonesia dan PT Daya Dimensi Indonesia
Next Post Terbitkan Obligasi Rp650 Miliar, Perumnas Diganjar Peringkat idBBB-

Member Login

or