1
1

Calon Emiten Diagnos Laboratorium (DGNS) Sah Jadi Efek Syariah

Media Asuransi – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) telah menetapkan calon emiten baru PT Diagnos Laboratorium Utama Tbk sebagai efek Syariah pada tanggal 29 Desember 2020.

Rencananya, calon emiten dengan kode saham DGNS itu akan mencatatkan sahamnya di lantai (listing) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada tanggal 15 Januari 2021.

Mengutip pengumuman resmi dari OJK, dengan dikeluarkannya Keputusan Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan tersebut, maka DGNS masuk dalam Daftar Efek Syariah sebagaimana Keputusan Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan Nomor: KEP-63/D.04/2020 tanggal 23 November 2020 tentang Daftar Efek Syariah.

OJK Keluarkan Aturan Terbaru di Bidang Pasar Modal

Dikeluarkannya keputusan tersebut adalah sebagai tindak lanjut dari hasil penelaahan OJK terhadap pemenuhan kriteria Efek Syariah atas Pernyataan Pendaftaran yang disampaikan PT Diagnos Laboratorium Utama Tbk sebagai Efek Syariah.

Sumber data yang digunakan sebagai bahan penelaahan berasal dari dokumen Pernyataan Pendaftaran serta data pendukung lainnya berupa data tertulis yang diperoleh dari Emiten maupun dari pihak–pihak lainnya yang dapat dipercaya.

Secara periodik OJK akan melakukan review atas Daftar Efek Syariah berdasarkan Laporan Keuangan Tengah Tahunan dan Laporan Keuangan Tahunan dari Emiten atau Perusahaan Publik. Review atas Daftar Efek Syariah juga dilakukan apabila terdapat Emiten atau Perusahaan Publik yang Pernyataan Pendaftarannya telah menjadi efektif dan memenuhi kriteria Efek Syariah atau apabila terdapat aksi korporasi, informasi, atau fakta dari Emiten atau Perusahaan Publik yang dapat menyebabkan terpenuhi atau tidak terpenuhinya kriteria Efek Syariah.

Dalam hajatan penawaran umum perdana (initial public offering/IPO) saham ini, perusahaan layanan kesehatan yang merupakan bagian dari Grup Bunda Medik Healthcare (BHMS) ini akan melepas 250 juta saham atau 20% dari modal ditempatkan dan disetor perseroan dengan harga Rp200 per lembar saham.

Dana hasil IPO saham rencananya akan digunakan untuk pengembangan usaha dengan perincian sebanyak 42,6% untuk pembangunan laboratorium utama serta pembangunan cabang di Surabaya, Makassar, dan Medan. Sekitar 57,4% lainnya akan digunakan untuk modal kerja.

Bertindak sebagai penjamin pelaksana emisi dalam hajatan IPO ini adalah PT Mirae Asset Sekuritas Indonesia. Aca

| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Related Posts
Prev Post MNC Sekuritas: 4 Saham Menu Trading Hari Ini
Next Post Chubb Gandeng Selular Shop Sediakan Fasilitas Gadget Insurance 

Member Login

or