Media Asuransi – Moda transportasi menjadi salah satu perhatian pemerintah Indonesia dalam memutus rantai penyebaran coronavirus disease 2019 atau Covid-19. Salah satunya adalah dengan menerapkan teknologi GeNose yang merupakan alat deteksi dini Covid-19 di berbagai stasiun kereta api dan terminal bus. Selain murah, alat ini mampu mendeteksi dengan akurasi lebih dari 90 persen.
GeNose merupakan teknologi hasil karya anak bangsa yang ditemukan dan dikembangkan oleh para peneliti dari Universitas Gadjah Mada (UGM). GeNose C19 saat ini sudah mendapatkan ijin edar dari Kementerian Kesehatan. Dalam kerjanya, GeNose melakukan pengambilan sampel berupa hembusan napas dan hasilnya dapat diketahui dalam waktu 3 menit dengan akurasi diatas 90 persen. Untuk sekali tes rencananya akan diterapkan hanya Rp20 ribu untuk sekali tes.
Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi mengaku teknologi hasil karya anak bangsa ini akan digunakan di seluruh fasilitas moda transportasi massal di Indonesia, mulai dari Bandara, Stasiun Kereta Api dan Terminal Bus dan mulai diberlakukan pada 5 Februari 2021 mendatang.
“Saya sudah meminta meminta Dirjen Perhubungan Darat untuk berkoordinasi dengan para Kadishub di seluruh Indonesia untuk segera melakukan persiapan untuk melaksanakan penggunaan teknologi ini di di Stasiun dan terminal. Jika nantinya dilakukan pengecekan secara acak (random) dan seseorang dinyatakan positif maka yang bersangkutan tidak diperbolehkan berangkat,” kata Budi Karya Sumadi dalam keterangan tertulisnya di Jakarta, Minggu, 24 Januari 2021.
Baca Juga:
- Gubernur Bank Indonesia: Vaksinasi Covid-19 Dorong Perekonomian Global
- Jawab Tantangan Pandemi Covid-19, OJK Fokus 5 Prioritas Kebijakan
Menurut Budi, seluruh moda transportasi bus dan kereta akan menjadi yang pertama untuk dilaksanakannya pengecekan dengan GeNose C19 karena selain harganya murah, cepat dan akurasinya lebih dari 90 persen. Terlebih tiket untuk rute tertentu kan rata-rata 100 ribuan,tentunya lebih murah dari pengecekan tes Covid-19 melalui Rapid Antigen dan tes PCR, karena dengan GeNose C19 harganya hanya Rp20 ribu.
“Saya menghimbau kepada masyarakat yang akan bepergian menggunakan transportasi bus agar tidak memaksakan diri untuk berangkat jika merasa tidak enak badan atau sakit, karena terminal bus akan melakukan pengecekan secara acak mulai 5 Februari 2021. Ini merupakan sekaligus jawaban atas keinginan Bapak Presiden yaitu memastikan konektivitas itu tetap berjalan, tetapi protokol kesehatan juga dijalankan dengan baik. Kita ingin semua masyarakat tertib dan membantu pemerintah untuk menjaga protokol kesehatan dengan baik,” jelas Budi.
Terpisah, dalam keterangan tertulisnya yang diterima Media Asuransi, Minggu, 24 januari 2021. Vice President Public Relations PT KAI (Persero), Joni Martinus mengatakan PT KAI Persero mendukung penuh pelaksanaan dan penggunaan GeNose C19 yang akan ditempatkan di berbagai lokasi stasiun sebagai bagian dari penerapan protokol kesehatan dalam memutus rantai penyebaran di moda transportasi massal Kereta Api.
“Kami sangat menyambut baik penggunaan teknologi inovasi karya anak bangsa dalam rangka menghadirkan layanan deteksi Covid-19 yang cepat, murah dan akurat di seluruh stasiun Kereta Api. Rencananya kami akan membeli dan menggunakan GeNose C19 yang nantinya akan digunakan di berbagai stasiun kereta Api di seluruh Indonesia,” kata Joni.
Menurut Joni, penggunaan alat ini (GeNose C19) sekaligus upaya perseroan dalam mendukung upaya KAI dalam mengkampanyekan bangga buatan Indonesia yang sedang digalakkan oleh pemerintah pada masa pandemi Covid-19.
“Sebagaimana arahan pemerintah, pelaksanaannya akan dilaksanakan mulai 5 Februari 2021. Tentunya, PT KAI akan melaksanakannya dan mendukung upaya tersebut agar pelaksanaannya berjalan dengan baik,” pungkas Joni. One
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News