Media Asuransi – Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan hari ini diperkirakan berpotensi bergerak terkonsolidasi setelah terkoreksi 1,03% pada perdagangan kemarin.
Head of Research Equity Technical Analyst PT Reliance Sekuritas Indonesia Tbk Lanjar Nafi mengatakan secara teknikal IHSG bergerak melemah seakan pulled back fractal resistance dan upper bollinger bands.
Dia menjelaskan, pelemahan IHSG break out support MA5 dan menutup gap yang terbentuk. Indikator Stochastic bergerak overbought dan menjenuh dengan divergence yang terbentuk pada indikator MACD.
“Sehingga secara teknikal IHSG berpotensi bergerak terkonsolidasi pada perdagangan selanjutnya menguji support MA20 dengan support resistance 6.178-6.286,” katanya melalui riset harian yang dikutip Media Asuransi, Kamis (18/02/2021).
Baca juga:
- Terapkan Efisiensi Operasional, Adaro Energy (ADRO) Alokasikan Capex Hingga US$300 Juta Tahun 2021
- Rilis 4 Residensial dan Komersial, KIJA Target Marketing Sales Rp1,4 Triliun
- Reliance Sekuritas: IHSG Berpotensi Tertekan
Menurutnya, saham-saham yang dapat dicermati secara teknikal di antaranya; ACES, ICBP, INDF, MAPI, UNVR, dan ADRO.
Kemarin, IHSG (-1.03%) ditutup melemah 64,67 poin ke level 6.227,73 dengan saham-saham di sektor Industri Dasar (-2,70%), Aneka Industri (-1,80%), Infrastruktur (-1,75%) dan Pertanian (-1,67%) menjadi penekan IHSG sejak awal sesi perdagangan.
Aksi tunggu investor pada hasil pertemuan Rapat Gubernur Bank Indonesia yang akan memberikan keputusan suku bunga dan gambaran ekonomi Indonesia. Tingkat Suku bunga diperkirakan terpangkas 25 basis poin ke level 3,50% dari 3,75% setelah inflasi, pertumbuhan kredit dan indeks harga properti yang belum pulih. Investor asing melakukan aksi jual bersih sebesar Rp103,12 miliar dengan saham BBRI, BMRI dan ASII yang menjadi top net sell value.
Sementara itu, Indeks saham Jepang menutup perdagangan dengan melemah. Indeks Nikkei (-0,58%) dan TOPIX (-0,18%) turun sedangkan indeks Hang Seng (+1,10%) menguat signifikan. Tingginya yield obligasi di global mengancam aksi perpindahan investor ke obligasi. Bursa Jepang terkoreksi setelah alami penguatan signifikan akibat uforia pertumbuhan ekonomi yang rilis lebih baik dari ekspektasi.
Adapun, Bursa Eropa membuka perdagangan dengan melemah mengiringi pelemahan bursa Asia. Indeks Eurostoxx (-0,34%), FTSE (-0,38%), DAX (-0,73%) dan CAC40 (-0,21%) turun menyeret saham-saham disektor perdagangan ritel kelevel yang lebih rendah setelah beberapa laporan pendapatan mereka dibawah ekspektasi.
Harga minyak berfluktuasi sekitar US$60 per barel di New York di tengah krisis energi yang semakin dalam di AS. Minyak mentah West Texas Intermediate naik 0,7% menjadi US$60,47 per barel dan Minyak mentah Brent naik 0,9% menjadi US$63,94 per barel.
Selanjutnya investor akan menanti keputusan bank Indonesia pada kebijakan suku bunga di dalam negeri, Pergerakan yield obligasi dan harga komoditas di saat Sepinya katalis akibat masih ditutup bursa di Tiongkok. Aca
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News