1
1

DPK BNI Tumbuh 8 persen di Kuartal I/2021

Media Asuransi – PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BNI) melanjutkan tren kinerja positif di tengah proses pemulihan ekonomi nasional. Pada kuartal I/2021, perseroan mencatat pertumbuhan Dana Pihak Ketiga (DPK) sebesar 8,1 persen year on year (yoy) menjadi Rp639,0 triliun.

Pertumbuhan ini terutama dikontribusikan oleh peningkatan giro dan tabungan yang masing-masing tumbuh 13,1 persen yoy dan 12,9 persen yoy. “Hal ini mempertegas posisi BNI sebagai salah satu franchise DPK yang kuat di industry,” kata Direktur Utama BNI, Royke Tumilaar, dalam keterangan resmi yang diterima Media Asuransi, Selasa, 27 April 2021.

Baca juga: Aset BNI Tumbuh 12,5 persen, di Masa Pandemi

Royke mengatakan bahwa di tengah tren penurunan suku bunga kredit untuk mendorong perekonomian nasional, perseroan berupaya untuk memastikan pertumbuhan DPK yang sehat dalam rangka menjaga marjin bunga bersih (Net Interest Margin). Pada kuartal I/2021, perseroan membukukan NIM yang membaik dari 4,5 persen di akhir tahun 2020 yang lalu menjadi 4,9 persen.

Pencapaian ini juga diikuti dengan pertumbuhan kredit 2,2 persen yoy, sehingga total kredit yang disalurkan BNI di kuartal I/2021 mencapai Rp559,33 triliun. Pertumbuhan kredit yang dibukukan perseroan jauh lebih baik dibandingkan rata-rata industri di kuartal I/2021.

Sementara itu, di tengah kondisi perkonomian yang masih menantang di tiga bulan pertama tahun 2021, perseroan dapat merealisasikan pendapatan non bunga (fee based income) sebesar Rp3,19 triliun. Pencapaian ini antara lain dikontribusikan dari recurring fee yang mencapai Rp 2,91 triliun atau tumbuh 9,4 persen dari posisi yang sama tahun sebelumnya.

Baca juga: Bisnis Digital Kerek Kinerja BNI

“Pendapatan recurring fee berasal dari komisi atas jasa transaksi perbankan seperti layanan cash management dan trade finance bagi segmen bisnis, serta layanan ATM, mobile banking, dan layanan elektronis atau e-channel lainnya di segmen ritel,” jelas Direktur Utama BNI, Royke Tumilaar.

Sementara itu Direktur Keuangan BNI, Novita Widya Anggraini, mengatakan bahwa salah satu fokus utama kebijakan manajemen perseroan saat ini adalah adanya pertumbuhan bisnis yang berkelanjutan. Oleh karena itu beragam langkah telah disiapkan demi mewujudkan kinerja yang berkelanjutan tersebut, yaitu antara lain menetapkan target kinerja yang berbasiskan profitabilitas, dan tidak hanya menekankan pada pertumbuhan aset semata.

Salah satu tolok ukurnya adalah Pre-Provisioning Operating Profit (PPOP), atau laba perusahaan sebelum pencadangan. Pada kuartal I/2021, PPOP BNI tercatat sebesar Rp7,84 triliun atau meningkat 5,9 persen dibandingkan kuartal I/2020, yaitu sebesar Rp7,4 triliun. Hal ini mengindikasikan bahwa kemampuan perseroan untuk menghasilkan laba sebelum pencadangan terus meningkat dan bahkan telah diatas kondisi sebelum pandemi meluas di Indonesia di kuartal I/2021.

Baca juga: Prospek Perbankan 2019 Pertumbuhan Kredit dan DPK Diprediksi Lebih Tinggi

Bekal PPOP tersebut menambah ruang bagi BNI untuk tetap mengambil langkah dan kebijakan strategis untuk memastikan kinerja keuangan perseroan tetap sehat dan berkelanjutan, diantaranya dengan secara konservatif membentuk pencadangan (CKPN) yang sesuai untuk menghadapi risiko penurunan kualitas aset serta menghadapi tantangan perekonomian di masa mendatang. “Itu sebabnya, pada kuartal I/2021, perseroan tetap membentuk CKPN yang tinggi sebesar Rp4,81 triliun atau meningkat 127,7 persen di atas CKPN kuartal I/2020 yang sebesar Rp2,11 triliun,” kata Novita.

Dengan nilai CKPN yang dibentuk tersebut, perseroan melaporkan laba bersih pada kuartal I/2021 sebesar Rp2,39 triliun. Sementara itu rasio kecukupan pencadangan (coverage ratio) ditetapkan pada level 200,5 persen, lebih tinggi dari posisi akhir tahun 2020 yang sebesar 182,4 persen. “Dengan fundamental yang semakin kuat dan berjalannya program transformasi perusahaan, termasuk transformasi layanan digital, kami yakin bahwa kinerja BNI hingga akhir tahun 2021 dapat lebih baik dibandingkan dengan tahun 2020,” tambah Novita. Edi

 

| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Related Posts
Prev Post Bisnis Digital Kerek Kinerja BNI
Next Post Vale Indonesia (INCO) Catatkan Kenaikan Laba Bersih Kuartal I/2021 Sebesar 16,37 persen

Member Login

or