Media Asuransi – PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) menetapkan peringkat “idAA” kepada PT BRI Asuransi Indonesia (BRINS). Prospek dari peringkat perusahaan adalah “stabil”. Perusahaan asuransi dengan peringkat idAA memiliki karakteristik keamanan keuangan yang sangat kuat dibandingkan perusahaan lainnya di Indonesia, dengan hanya sedikit perbedaan dibandingkan peringkat yang lebih tinggi.
Berdasarkan keterangan resmi yang dikutip Media Asuransi, Jumat, 21 Mei 2021, Pefindo menjelaskan bahwa peringkat tersebut mencerminkan dukungan yang sangat kuat dari PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BRI, peringkat idAAA/Stabil), permodalan yang sangat kuat, serta profil likuiditas yang kuat dan profil investasi yang konservatif. Akan tetapi, peringkat tersebut dibatasi oleh kompetisi yang ketat di industri asuransi umum.
Peringkat dapat dinaikkan jika Pefindo melihat dukungan yang lebih tinggi dari BRI yang berasal dari peningkatan kontribusi perusahaan yang konsisten terhadap Induk karena meningkatnya profil bisnis dan keuangan. Namun, peringkat dapat diturunkan jika terdapat bukti penurunan tingkat dukungan dari induk, seperti penurunan material dalam jumlah kepemilikan, atau menurunnya tingkat kepentingan perusahaan terhadap BRI secara substansial karena menurunnya indikator permodalan atau kinerja operasional.
|Baca juga: BRI Insurance: Proteksi Wajib Jadi Bagian Pemberdayaan UMKM
“Kami berpandangan bahwa pandemi Covid-19 berdampak moderat pada produksi bisnis baru di industri asuransi, terutama kelas bisnis yang terdampak langsung, seperti kendaraan bermotor, rekayasa, dan suretyship,” jelas Pefindo.
Dampak Covid-19 yang signifikan pada kelas bisnis yang terpengaruh telah membatasi kemampuan perusahaan asuransi untuk mendapatkan bisnis baru dan memperbarui polis, sehingga berdampak buruk pada profil keuangan mereka, terutama kinerja operasi dan likuiditas. Secara umum, Pefindo mengharapkan perusahaan asuransi memiliki penyangga likuiditas yang cukup, karena mayoritas investasi perusahaan asuransi ditempatkan pada aset likuid.
“Kami memandang dampak pandemi pada profil kredit BRINS dapat terkelola, mengingat keunggulan kompetitif perusahaan yang kuat dengan BRI sebagai induk, yang dapat menyediakan bisnis captive di tengah meningkatnya risiko bisnis, serta tingkat permodalan dan cadangan perusahaan yang kuat. Hal tersebut juga didukung oleh besarnya jumlah aset likuid dalam bentuk deposito dan surat berharga, pengawasan yang ketat terhadap kualitas piutang, dan rasio RBC yang tinggi sebesar 365,3 persen per 31 Maret 2021.”
|Baca juga: Asuransiku.id dan BRI Insurance Jalin Kerja Sama Pemasaran
Perusahaan juga memiliki integrasi infrastruktur TI yang mapan untuk mendukung digitalisasi. Hal ini sedikit banyak dapat mengimbangi kekhawatiran akan potensi gangguan selama periode pembatasan sosial. Namun, Pefindo juga mencatat bahwa penurunan ekonomi akibat pandemi telah menurunkan pendapatan premi baru di beberapa kelas bisnis, serta pendapatan investasi.
BRINS adalah perusahaan asuransi umum yang memiliki pasar captive yang kuat terhadap asuransi kebakaran/properti, asuransi kredit, asuransi uang, dan asuransi kecelakaan diri. Perusahaan juga menawarkan produk asuransi umum lainnya, seperti asuransi kendaraan bermotor, rangka kapal, kargo, penjaminan, rekayasa, dan aneka.
Kantor pusat BRINS yang berada di Jakarta didukung oleh jaringan distribusi yang terdiri atas 22 kantor cabang, 2 unit syariah, 8 kantor perwakilan pemasaran konvensional, dan 2 kantor perwakilan pemasaran syariah, yang tersebar diseluruh Indonesia per 31 Maret 2021. BRINS melengkapi bisnis BRI secara Grup yang mana dimiliki 90 persen oleh BRI, sedangkan 10,0 persen sisanya dimiliki oleh Yayasan Kesejahteraan Pegawai Bank Rakyat Indonesia. Aca
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News