1
1

Grant Thornton: Lebaran 2021 dan Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

Media Asuransi – Periode Lebaran 2021 telah usai, tahun ini menandakan kedua kalinya masyarakat Indonesia merayakan Idulfitri di tengah pandemi Covid-19 dengan segala keterbatasan yang menyertai. Dalam keadaan normal, momen Ramadhan berikut lebaran selalu menggeliatkan pertumbuhan ekonomi nasional, namun bagaimana dengan tahun ini? Grant Thornton Indonesia merangkum beberapa hal untuk melihat kilas balik periode Lebaran 2021.

Pemerintah memutuskan untuk melarang kegiatan mudik atau pulang kampung pada Lebaran tahun ini, mulai dari 6 sampai 17 Mei 2021. Kebijakan ini tentunya diambil untuk mencegah penularan virus Covid-19 semakin meluas.

|Baca juga: Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Kuartal I/2021 Minus 0,74 persen yoy

CEO/Managing Partner Grant Thornton Indonesia, Johanna Gani, mengatakan bahwa meskipun kebijakan larangan mudik ini berimbas secara faktual terhadap ekonomi nasional, hal itu merupakan langkah terbaik yang telah disiapkan pemerintah. “Melonjaknya kasus baru Covid-19 di India dan beberapa negara lain, tentu membuka mata kita untuk jauh lebih berhati-hati terhadap gelombang baru pandemi yang secara jangka panjang akan memberatkan pertumbuhan ekonomi Indonesia,” katanya dalam keterangan resmi, Senin, 24 Mei 2020.

Dampak positif dari larangan mudik tahun ini diprediksi akan mendorong naiknya tingkat konsumsi masyarakat di wilayah aglomerasi. Johana mengutip pernyataan dari Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, penarikan dana tunai di Jabodetabek selama periode lebaran ini mencapai Rp34,8 triliun atau naik 61 persen dibanding jumlah penarikan dana tunai pada Lebaran tahun lalu. Jumlah peredaran uang kartal nasional juga tercatat naik 41,5 persen menjadi Rp154,5 triliun. Airlangga juga memperkirakan ekonomi kuartal II/2021 yang didukung periode Ramadhan dan lebaran mampu tumbuh hingga 7 persen.

|Baca juga: OJK-Kemenkeu-BI Optimalkan Kebijakan Stimulus untuk Percepat Pemulihan Ekonomi

“Beberapa sektor yang kami perkirakan akan tumbuh positif selama periode Ramadhan-lebaran adalah sektor informasi dan komunikasi, keuangan, kesehatan serta retail. Namun penting untuk kita pahami momentum kenaikan konsumsi akan hilang setelah lebaran, penting untuk para pelaku usaha fokus menjaga momentum pertumbuhan positif hingga akhir tahun,” lanjut Johanna.

Dia berharap pemerintah dapat terus mendorong kebijakan yang memicu konsumsi dan produktivitas masyarakat selain tentunya tetap secara agresif mengendalikan pandemi Covid-19 termasuk terus mengedukasi dan mendorong vaksinasi. Hal tersebut kami yakini dapat  meningkatkan kepercayaan masyarakat luas dalam melakukan kegiatan ekonomi sehari-hari yang berimbas postifi pada perekonomian Indonesia,” tutur Johanna. Ken

| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Related Posts
Prev Post Rayakan HUT ke-66 Asuransi Bintang Berikan Beasiswa dan Mendapat ISO 9001:2015
Next Post 95 persen Transaksi Finansial CIMB Niaga, Melalui Digital Channel

Member Login

or