Media Asuransi – Daya beli masyarakat di tengah pandemi yang masih berlangsung, sudah mulai pulih. Bahkan levelnya sudah mencapai level optimistis. Demikian diungkapkan Menteri Keuangan, Sri Mulyani dalam jumpa pers APBN KITA edisi Mei 2021 secara daring di Jakarta, Selasa, 25 Mei 2021.
Hal ini ditandai dengan naiknya indeks kepercayaan konsumen (IKK) bulan April yang telah mencapai lebih dari 100. Sinyal pemulihan ekonomi ditunjukkan dengan kembalinya tingkat kepercayaan masyarakat ke level optimistis pada angka 101,5, jauh melampaui periode awal pandemi sejalan dengan tren mobilitas masyarakat yang mengalami peningkatan secara konsisten sejak bulan April.
|Baca juga: SURVEI BPS: Pemasaran via Online saat Pandemi Efektif Dongkrak Pendapatan
Selain itu, Indeks Penjualan Ritel April di angka 209, lebih tinggi dari Maret 188. Hal ini menunjukkan keberlanjutan pemulihan konsumsi masyarakat pada Maret dan April 2021, secara umum ditopang oleh peningkatan konsumsi pada seluruh kelompok, termasuk penjualan mobil ritel mencatatkan pertumbuhan yang sangat tinggi, sebesar 227,6 persen yoy dan 2,5 persen (mtm) yang mengindikasikan perbaikan tingkat konsumsi kelas menengah.
“Kita semuanya harus menjaga momentum dan pada saat yang sama tetap waspada terhadap resiko yang begitu sangat dinamis. Jadi setiap proyeksi ada catatannya. Setiap optimisme selalu ada kewaspadaannya,” ungkapnya.
|Baca juga: Survei Bank Indonesia: Keyakinan Konsumen Membaik
Tren kasus harian Covid-19 secara global mulai melandai terutama di Amerika Serikat dan sebagian Eropa Tengah meski masih berada di level yang tinggi, sementara di India yang menjadi episentrum baru dan negara berkembang lainnya masih mencatat kenaikan kasus yang tinggi. Kasus harian Covid-19 di Indonesia selama libur Idul Fitri menurun cukup tajam, namun perlu diwaspadai gelombang baru pasca libur lebaran mengingat riwayat kasus harian sebelumnya yang selalu meningkat setelah libur panjang.
Seiring melandainya kasus harian Covid-19 mobilitas masyarakat membaik yang berimbas pada pemulihan ekonomi. Selain itu hari raya Idulfitri turut mendongkrak penjualan selama Mei. Pemulihan terjadi hampir di seluruh provinsi di Indonesia, kecuali Bali dan Nusa Tenggara akibat masih lemahnya sektor pariwisata. Wan
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News