Media Asuransi – Industri asuransi umum berhasil mencatatkan kinerja yang positif di kuartal I/2021 jika dibandingkan dengan pencapaian pada kuartal I/2020. Pendapatan premi asuransi umum pada kuartal I/2021 tercatat meningkat secara year on year (yoy) sedangkan nilai klaim yang dibayar justru turun secara yoy dalam periode yang sama.
Asosiasi Asuransi Umum Indonesia (AAUI) melaporkan bahwa pada periode Januari-Maret 2021 ini, industri asuransi umum tercatat membukukan premi sebesar Rp20,78 triliun atau tumbuh 1,5 persen (sekitar Rp313,07 miliar) dibandingkan dengan periode yang sama tahun 2020 sebesar Rp20,47 triliun.
|Baca juga: Tahun 2020 Terkontraksi, Asuransi Umum Optimistis Premi Akan Naik di 2021
Hal ini disampaikan oleh Wakil Ketua AAUI untuk Bidang Statistik, Riset & Analisa, Trinita Situmeang, dalam jumpa pers secara daring, Senin, 31 Mei 2021. Dalam jumpa pers itu hadir pula Direktur Eksekutif AAUI, Dody AS Dalimunthe, Ketua Departemen Statistik AAUI, Esti Handayani, dan Ketua Departemen Riset & Analisa, Anita Faktasia.
Trinita juga menjelaskan bahwa pada kuartal I/2021 ini, nilai klaim yang dibayar industri asuransi umum mengalami penurunan. “Pada periode Januari-Maret 2021, industri asuransi umum tercatat membayar klaim sebesar Rp6,73 triliun atau tumbuh negatif yakni, -27,4 persen (sekitar Rp2,54 triliun) jika dibandingkan dengan nilai klaim yang dibayarkan pada periode yang sama tahun 2020 sebesar Rp9,27 triliun,” katanya.
|Baca juga: Apakah Asuransi Umum Sudah Siap Terapkan IFRS 17?
Sementara itu mengenai lini bisnis yang mendominasi perolehan premi kuartal I/2021, menurut data AAUI adalah asuransi properti (dengan poris sebesar 21,6 persen), asuransi kendaraan bermotor (24,2 persen) dan asuransi marine cargo (5,6 persen). Sementara untuk klaim, porsi terbesar adalah credit insurance (23,7 persen, asuransi kendaraan bermotor (22,5 persen, dan asuransi properti (18,6 persen).
Sedangkan jika dilihat berdasar sumber bisnis, premi asuransi umum masih bersumber dari direct marketing (dengan porsi 38,8 persen), broker (33,6 persen), agen (11,2 persen), leasing (10,4 persen), dan bancassurance (4,5 persen). Sumber lainnya masing-masing masih di bawah 1 persen, yakni others (0,8 persen), digital marketing (0,4 persen), telemarketing (0,2 persen), dan affinity (0,1 persen). Edi
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News