1
1

Inflasi Mei Meningkat Belum Indikasikan Pulihnya Daya Beli

Media Asuransi – Badan Pusat Statistik (BPS) menilai inflasi pada Mei 2021 sebesar 0,32 persen secara bulanan dan secara tahunan sebesar 1,68 persen, belum dapat menjadi indikator pulihnya daya beli masyarakat. Pasalnya, hanya faktor musiman seperti hari raya yang menjadi katalis sehingga peningkatan daya beli masyarakat harus dikonfirmasi pada data bulan-bulan berikutnya.
 

“Kenaikan angka inflasi ini lebih banyak disebabkan oleh faktor musiman yaitu Ramadhan dan Idulfitri,” ujar Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS Setianto saat konferensi pers daring, Rabu, 2 Juni 2021.

Karena mendapat penghasilan tambahan seperti Tunjangan Hari Raya (THR) maka pengeluaran masyarakat meningkat. Penyebab inflasi ini adalah kenaikan harga bahan makanan yang sangat dibutuhkan masyarakat untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari terkait puasa maupun hari raya.

Inflasi terjadi karena adanya kenaikan harga yang ditunjukkan oleh naiknya seluruh indeks kelompok pengeluaran, yaitu: kelompok makanan, minuman, dan tembakau sebesar 0,38 persen, kelompok pakaian dan alas kaki sebesar 0,52 persen, kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga sebesar 0,03 persen. Kelompok perlengkapan, peralatan, dan pemeliharaan rutin rumah tangga sebesar 0,27 persen, kelompok kesehatan sebesar 0,07 persen, kelompok transportasi sebesar 0,71 persen.

Baca juga5 Jurus Kendalikan Inflasi 2021

Kelompok informasi, komunikasi, dan jasa keuangan sebesar 0,01 persen, kelompok rekreasi, olahraga, dan budaya sebesar 0,12 persen, kelompok pendidikan sebesar 0,01 persen. Kelompok penyediaan makanan dan minuman/restoran  sebesar  0,44  persen  dan kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya sebesar 0,59 persen. Wan

| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Related Posts
Prev Post Manufaktur RI Terus Ekspansi, Selama Mei Cetak Rekor Tertinggi
Next Post Inflasi Mei 0,32 persen, Bank Indonesia Berkomitmen Jaga Inflasi 2021 Sesuai Target

Member Login

or