Bali bukan hanya pantai. Sesekali kalau ke Pulau Dewata, cobalah untuk menikmati wisata alam gunung dan danau. Salah satu pilihan yang menarik adalah off road di hamparan Lava Tumuli Gunung Batur, satu kawasan geopark di lereng Gunung Batur yang tercipta dari lelehan lava Gunung Batur yang membeku dan berwarna hitam, sehingga disebut juga Black Lava Mount Batur.
Aktivitas penjelajahan lereng Gunung Batur ini dapat dilakukan dengan menggunakan mobil jeep 4WD atau menggunakan motor trail. Banyak pilihan waktu untuk menjelajah kawasan ini yang ditawarkan operator wisata, salah satunya adalah untuk menyaksikan matahari terbit (sunrise) di Gunung Batur). Namun, menjelajah hamparan lava hitam (black lava tour) juga seru dilakukan di siang hari.
Lava Tumuli Batur ini terletak di desa Batur Selatan, Kecamatan Kintamani, Kabupaten Bangli. Jarak tempuh dari Denpasar sekitar 60 kilometer. Di jalan raya Penelokan, sekitar 4 kilometer menuju arah danau Batur, Anda akan sampai di pertigaan desa Kedisan yang jika belok kanan menuju dermaga penyeberangan ke desa Trunyan, maka ambil jalan yang ke kiri. Akses menuju lokasi bisa dengan mobil atau bahkan bus pariwisata karena berada di jalan raya utama di kawasan Batur.
Kali ini Media Asuransi beserta rombongan wartawan dari Jakarta, usai liputan Sarasehan Akselerasi Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN)- Temu Stakeholders yang digelar OJK bersama Kementerian Keuangan dan Bank Indonesia, di Nusa Dua, Bali, diajak tim Humas OJK untuk menikmati wisata off road Black Lava Tour di siang hari.
Pukul delapan pagi, saat konvoi mobil yang membawa rombongan meninggalkan halaman Hotel Westin Nusa Dua, untuk menuju ke Gunung Batur. Estimasi perjalanan sekitar 1,5 hingga 2 jam, tergantung kondisi kepadatan lalu lintas.
Pagi itu di beberapa titik jalan memang ada kepadatan lalu lintas. Beberapa kali laju kendaraan tersendat saat melewati pasar tradisional dan beberapa lokasi penjualan penjor. Saat itu Sabtu, 10 April 2021, empat hari jelang Hari Raya Galungan.
Titik start aktivitas off road kali ini adalah di halaman Museum Geopark Batur, yang berada di Jalan Raya Penelokan, Kintamani. Museum yang berada di selatan Gunung Batur ini menyajikan informasi geopark Gunung Batur.
Beberapa mobil jeep, sebagian besar adalah Land Rover, sudah berjajar terparkir rapi, saat kami tiba di sana. Turun dari mobil, beberapa peserta langsung berebutan foto di depan mobil-mobil yang terlihat gagah itu. Maklum, kami para wartawan dari Jakarta, tak satupun yang memiliki mobil sejenis itu.
Tour leader langsung memberi arahan bahwa satu mobil diisi maksimal 5 orang peserta, sehingga acara foto-foto bebas itu sekaligus dimanfaatkan untuk regrouping, sekaligus memilih mobil yang akan dinaiki. Tentu saja pemilihan mobil hanya berdasar warna atau tampilan yang terlihat keren dari mobil bersangkutan, karena kami benarbenar awam dengan mobil jenis ini.
Usai foto grup yang juga direkam video melalui drone, kami segera masuk ke mobil masing-masing. Di bagian tengah mobil sebagian atapnya terbuka sehingga jika penumpang berdiri, maka dapat menyembulkan kepalanya dan melihat pemandangan secara bebas. Di atap mobil juga dipasang roof rack yang dapat dimanfaatkan untuk duduk peserta selama perjalanan.
Informasi dari event organizers yang mengatur kegiatan ini, 1 mobil harga sewanya Rp550.000, dengan lama perjalanan off road sekitar 3 jam-4 jam. Jika Anda tidak sedang dalam rombongan besar, tak perlu khawatir karena para pemilik mobil juga akan melayani permintaan pelanggan walau hanya jalan 1 mobil saja. Sehingga jika Anda sedang travelling bersama keluarga, maksimal 5 orang, dapat melakukan aktivitas ini.
Jika Anda beruntung, di beberapa titik akan menemui genangan air yang menimbulkan sensasi berbeda saat mobil-mobil ini melewatinya. Malam sebelum perjalanan kami, hujan rupanya mengguyur kawasan ini yang meninggalkan beberapa titik genangan air. Fotografer dari pihak operator off road, bersiaga di dekat genangan tersebut untuk mengabadikan momen saat mobil-mobil ini melewati genangan. Hasilnya, foto-foto yang sangat bagus dan instagramable.
Dalam perjalanan tur ini, rombongan berhenti di dua titik untuk sesi pengambilan foto. Pemberhentian pertama juga menjadi sesi untuk menikmati teh dan kopi serta cemilan, di alam terbuka lereng Gunung Batur. Kami berhenti sekitar 20 menit di lokasi ini.
Setelah puas foto-foto, kami pun melanjutkan perjalanan ke titik tertinggi di lereng gunung yang boleh dicapai dengan kendaraan bermotor. Di titik ini, mobil kembali parkir dalam formasi untuk foto-foto yang bagus dengan latar belakang lereng gunung yang terjal. Sebagian dari kami menyebar berkelompok 3 orang-5 orang, mencari lokasi foto yang bagus.
Menurut Pak Agung, driver mobil jeep yang saya tumpangi, kami adalah rombongan pertama yang dia bawa dalam tur off road semenjak pandemi Covid-19. “Sudah setahun tidak ada tamu. Jadi saya melewati rute ini yang terakhir kali kira-kira setahun lalu,” katanya.
Karena terlalu lama tur ini mati suri, di beberapa titik ada batu besar yang menghalangi jalur off road, sehingga mesti disingkirkan terlebih dulu sebelum mobil bisa lewat. Dalam jalur pulang yang berbeda dengan saat berangkat, ada beberapa vegetasi yang telah menutup jalur. Sesemakan yang menutup jalur, dilindas ban mobil begitu saja sehingga meninggalkan aroma khas tumbuhan yang segar.
Sekitar jam 1 siang, mobil-mobil yang kami naiki kembali menapaki jalan beraspal, menandai aktivitas off road ini segera berakhir. Beberapa menit kemudian, mobil-mobil jeep yang keren ini memasuki halaman parkir Restoran Apung di tepi Danau Batur, sebagai titik finis.
Usai sudah aktivitas black lava tour di Gunung Batur yang sangat menyenangkan ini. Aktivitas berikutnya yang tak kalah mengasyikkan adalah makan siang di tepi Danau
Batur yang eksotik. S. Edi Santosa
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News