Media Asuransi – Kapitalisasi pasar Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kembali ke level Rp7.000 triliun seiring dengan penguatan IHSG yang kembali menapaki level 6.000 pada perdagangan pekan lalu.
Berdasarkan Data perdagangan PT Bursa Efek Indonesia (BEI) yang dikutip Media Asuransi, Senin (7/6/2021), IHSG masih dalam kategori positif selama sepekan di awal bulan Juni tahun 2021. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada pekan ini kembali pada level 6.000, tepatnya berada pada level 6.065,17 atau mengalami peningkatan sebesar 3,70 persen dari penutupan pekan sebelumnya pada level 5.848,62.
Senada dengan IHSG, kapitalisasi pasar bursa selama periode 31 Mei-4 Juni 2021 turut mengalami peningkatan sebesar 3,68 persen menjadi Rp7.177,85 triliun dari Rp6.922,89 triliun pada pekan sebelumnya. Peningkatan selanjutnya terjadi pada data rata-rata frekuensi harian bursa turut meningkat 2,82 persen menjadi 1.137.733 kali transaksi dari 1.106.572 kali transaksi pada penutupan pekan yang lalu.
|Baca juga: Kapitalisasi IHSG Susut Tinggal Rp6.832 Triliun
Sementara itu, data rata-rata volume transaksi harian bursa turun sebesar 5,43 persen menjadi 19,57 miliar saham dari 20,69 miliar saham pada pekan yang lalu. Data rata-rata nilai transaksi harian bursa turut turun sebesar 8,22 persen sebesar Rp12,96 triliun dari Rp14,12 triliun pada pekan sebelumnya. Investor asing pada perdagangan akhir pekan lalu mencatatkan nilai beli bersih sebesar Rp265,38 miliar, sedangkan sepanjang tahun 2021 investor asing mencatatkan beli bersih sebesar Rp13,78 triliun.
Pada pengujung bulan Mei tahun 2021 tepatnya Senin (31/5), PT BFI Finance Indonesia Tbk menerbitkan Obligasi Berkelanjutan V BFI Finance Indonesia Tahap I Tahun 2021 yang resmi dicatatkan di BEI dengan nilai nominal sebesar Rp600.000.000.000,00. PT Fitch Rating Indonesia (Fitch) memberikan peringkat A+(idn) (Single A Plus) untuk obligasi ini dan PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk menjadi Wali Amanat dalam emisi ini.
|Baca juga: Pemerintah Incar Dana Rp 10 Triliun dari Lelang Sukuk
Total emisi Obligasi dan Sukuk yang telah tercatat sepanjang tahun 2021 adalah sebanyak 32 emisi dari 26 Emiten senilai Rp35,93 triliun. Total emisi Obligasi dan Sukuk yang tercatat di BEI sampai dengan saat ini berjumlah 476 emisi dengan nilai nominal outstanding sebesar Rp432,98 triliun dan US$47,5 juta, yang diterbitkan oleh 129 Emiten. Surat Berharga Negara (SBN) tercatat di BEI berjumlah 146 seri dengan nilai nominal Rp4.174,79 triliun dan US$400,00 juta. Efek Beragun Aset (EBA) sebanyak 11 emisi senilai Rp6,75 triliun.
Pada Kamis (3/6), BEI telah meluncurkan buku “#MulaidariETF, Investasi Reksa Dana Gaya Baru yang Efisien, Transparan, dan Fun!” yang dalam penerbitannya bekerja sama dengan Elex Media Komputindo. Hal ini merupakan salah satu upaya BEI untuk mendorong pemahaman masyarakat mengenai produk Exchange-Traded Fund (ETF). Direktur Pengembangan BEI Hasan Fawzi menyampaikan Keynote Speech pada acara tersebut dan dilanjutkan dengan kegiatan seminar bedah buku dengan menghadirkan Narasumber Penulis Buku #MulaidariETF yang juga Kepala Divisi Pengembangan Bisnis BEI Ignatius Denny Wicaksono serta Moderator yaitu Founder Komunitas Investor Saham Pemula sekaligus Co-Founder @ngertisaham Frisca Devi Choirina. BEI berharap dengan peluncuran buku tersebut masyarakat mendapatkan pengetahuan mengenai ETF, sehingga semakin banyak masyarakat yang tertarik mengenal ETF lebih dalam dan memanfaatkannya sebagai salah satu produk pilihan investasi untuk meningkatkan kesejahteraan finansial melalui Pasar Modal Indonesia. Aca
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News