1
1

Peringkat PG Rajawali I Dinaikkan Jadi idBBB dengan Outlook Stabil

Media Asuransi – PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) menaikkan peringkat PT PG Rajawali I (PGRI) menjadi “idBBB” dari “idBBB-”. Pada saat yang sama, kami merevisi outlook Perusahaan menjadi “Stabil” dari “CreditWatch dengan implikasi negatif”. 

Berdasarkan keterangan resmi yang dikutip Media Asuransi, Kamis, 10 Juni 2021, Pefindo menjelaskan bahwa tindakan ini mencerminkan berkurangnya kekhawatiran Pefindo terkait risiko pembiayaan kembali dalam jangka pendek, mempertimbangkan keberhasilan PGRI dalam melunasi utang MTN yang telah jatuh tempo yaitu MTN I PT PG Rajawali I Tahun 2018 Seri A sebesar Rp250 miliar pada 17 Mei 2021 dan MTN I PT PG Rajawali I Tahun 2018 Seri B sebesar Rp250 miliar pada 31 Mei 2021 dengan menggunakan fasilitas pinjaman perbankan. 

|Baca juga: Pefindo Turunkan Peringkat PG Rajawali I dan Revisi Outlook Jadi CreditWatch dengan Implikasi Negatif

Selain itu, Pefindo juga memperkirakan adanya perbaikan kondisi keuangan perusahaan dengan mepertimbangkan rencana PGRI untuk menerapkan kembali sistem bagi hasil (SBH) untuk menggantikan sistem pembelian tebu (SPT) saat ini, sehingga diharapkan dapat menurunkan biaya operasional yang berdampak pada perbaikan arus kas serta peningkatan margin profitabilitas perusahaan. 

“Peringkat dapat dinaikkan apabila PGRI dapat secara signifikan menunjukkan adanya peningkatan pada indikator operasional dan keuangan secara berkelanjutan. Namun, peringkat dapat diturunkan apabila terdapat realisasi utang yang lebih tinggi dan/atau penurunan profil keuangan karena arus kas dan/atau profitabilitas yang lebih lemah dari perkiraan, yang berasal dari kinerja bisnis perusahaan yang melemah dan penurunan harga gula.” 

Pefindo menjelaskan, obligor dengan peringkat idBBB memiliki kemampuan yang memadai dibandingkan obligor Indonesia lainnya untuk memenuhi komitmen keuangan jangka panjangnya. Walaupun demikian, kemampuan obligor lebih mungkin akan terpengaruh oleh perubahan buruk keadaan dan kondisi ekonomi. Peringkat perusahaan mencerminkan produktivitas dan tingkat rendemen PGRI yang merupakan salah satu yang tertinggi di industri dan kegiatan operasional yang terintegrasi secara vertikal. 

|Baca juga: Pabrik Gula Rajawali (PGRI) Bersiap Lunasi MTN Jatuh Tempo

Peringkat dibatasi oleh ukuran-ukuran arus kas dan likuiditas yang moderat, tingginya ketergantungan pada pasokan tebu petani, dan eksposur terhadap fluktuasi harga gula dan kondisi cuaca yang tidak mendukung. 

PGRI adalah anak perusahaan PT Rajawali Nusantara Indonesia (Persero) yang bergerak dalam produksi dan pengolahan tebu. Didirikan pada tahun 1995 sebagai hasil penggabungan dua pabrik gula di Jawa Timur-Krebet Baru di Malang dan Rejo Agung Baru di Madiun-PGRI memiliki fasilitas produksi dengan kapasitas masing-masing sebesar 11.403 dan 5.237 ton tebu per hari (TCD). Fasilitas tersebut melayani 29.136 hektar (ha) perkebunan tebu, yang didominasi oleh petani lokal. Pada 31 Maret 2021, PGRI dimiliki oleh PT Rajawali Nusantara Indonesia (Persero) (99,999%) dan PT Rajawali Nusindo (0,001%). Aca

| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Related Posts
Prev Post Kembangkan MotionBanking, Pemegang Saham Setuju Suntik Modal MNC Bank (BABP)
Next Post Indopremier: Dibebani Koreksi Wall Street dan Lonjakan Covid-19 Domestik, IHSG Bakal Variatif Menguat

Member Login

or