1
1

Reliance Sekuritas: IHSG Berpotensi Terkoreksi

Media Asuransi – Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan hari ini diperkirakan berpotensi terkoreksi setelah pada perdagangan akhir pekan lalu ditutup di zona merah.

Head of Research Equity Technical Analyst PT Reliance Sekuritas Indonesia Tbk, Lanjar Nafi, mengatakan bahwa secara teknikal IHSG membentuk pola false break resistance 6.118 dan fractal 6.103.

|Baca juga: Reliance Sekuritas: IHSG Berpotensi Menguat Terbatas

Dia menjelaskan pola candlestick bearish counter attack dengan Indikator Stochstic dan RSI yang mengarah ke area jenuh. “Indikasi terkoreksi pada perdagang selanjutnya menguji support moving average 5 hari pada rentang pergerakan 6.044-6118,” katanya melalui riset harian yang dikutip Media Asuransi, Senin, 14 Juni 2021.

Menurutnya, saham-saham yang dapat dicermati secara teknikal di antaranya; ACES, BBTN, BJBR, BSDE, HRUM, ICBP, INCO, LSIP, MIKA, PTBA, PWON, dan TBLA.

Pada akhir pekan lalu, IHSG (-0,20%) terkoreksi 12,04 poin ke level 6.095 dengan indeks sektor energy (+3,25%) dna Teknologi (-5,70%) alami penguatan yang cukup tinggi. Investor asing tercatat net buy sebesar Rp2,62 triliun dengan komposisi reguler net buy sebesar Rp552,06 miliar dan bursa nego sebesar Rp2,06 triliun. Optimisme mereda di akhir pekan.

|Baca juga: BEI Yakin Akan Ada IPO Startup Unicorn Tahun Ini

Bursa Asia menutup pekan kembali bervariasi. Indeks Hang Seng (+0,36%) menguat di tengah pelemahan indeks Nikkei (-0,03%), TOPIX (-0,14%) dan CSI300 (-0,89%). Departemen Tenaga Kerja AS mengumumkan Indeks Harga Konsumen (IHK) periode Mei mencapai angka 5% secara tahunan, menjadi yang tercepat sejak 2008 memberikan signal peningkatan inflasi lanjutan yang mengancam prospek pelonggaran moneter AS.

Adapun, bursa Eropa menutup pekan di zona hijau. Indeks Eurostoxx (+0,75%), FTSE (+0,65%), DAX (+0,78%) dan CAC40 (+0,83%) naik optimistis setelah Bank Sentral Eropa menaikkan perkiraan inflasi dan memperbarui janji untuk mempertahankan pembelian obligasi darurat yang lebih cepat untuk mempertahankan kawasan Eropa. 

Bursa AS mayoritas menguat di akhir pekan dengan indeks DJIA (+0,04%), S&P500 (+0,19%) dan NASDAQ (+0,35%) naik. Investor terus menilai prospek inflasi dan jalur kebijakan the Fed. S&P 500 mencatat rekor tertinggi sepanjang masa sejak awal Mei karena data menunjukkan kenaikan harga konsumen AS pada bulan Mei sebagian besar didorong oleh kategori yang terkait dengan pembukaan kembali ekonomi yang memperkuat pandangan bahwa tekanan inflasi dapat mereda nanti. 

“Selanjutnya investor terfokus pada data akitivitas ekspor impor berserta neraca perdagangan.” Aca

| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Related Posts
Prev Post Kanwil BRI Jakarta II Salurkan Sembako ke Anak Yatim dan Lansia di Bogor
Next Post BEI: Pekan Lalu IHSG Bergerak di Zona Positif

Member Login

or