Media Asuransi – PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) menurunkan peringkat PT Angkasa Pura I (Persero) (APAI) dan Obligasi I Tahun 2016 menjadi “idAA+” dari idAAA” dan peringkat Sukuk Ijarah I Tahun 2016 APAI menjadi “idAA+(sy)” dari “idAAA(sy)”.
Melalui keterangan resmi yang dikutip Media Asuransi, Senin, 15 Juni 2021, Pefindo memaparkan outlook untuk peringkat Perusahaan dipertahankan “negatif”. Hasil pemeringkatan ini merefleksikan tekanan yang terus berlangsung terhadap profil kredit APAI sampai jangka menengah, dipengaruhi oleh pandemi yang berkepanjangan yang secara signifikan berdampak negatif terhadap industri penerbangan termasuk bandar udara (bandara).
“Kami memperkirakan arus kas yang diterima APAI akan tetap ketat untuk memenuhi biaya operasional dan investasi di tahun 2021-2022, sehingga perusahaan akan sangat tergantung pada sumber pendanaan eksternal.”
|Baca juga: SoftBank Suntik US$360 Juta kepada Marketplace Otomotif Carro
Selain itu, Pefindo memandang ada pelemahan tingkat kemungkinan diberikannya dukungan luar biasa dari pemerintah kepada APAI, mempertimbangan dengan anggaran yang terbatas khususnya selama masa pandemi ini, pemerintah akan lebih selektif dalam memberikan dukungan luar biasa kepada badan usaha milik negara.
Menurut Pefindo, APAI sebagai entitas berorientasi komersial akan lebih didorong untuk dapat memenuhi kewajiban keuangannya secara mandiri, mengingat perusahaan memiliki fleksibilitas pendanaan yang kuat untuk mengakses sumber pendanaan eksternal.
Obligor dengan peringkat idAA memiliki sedikit perbedaan dengan peringkat tertinggi yang diberikan, dan memiliki kemampuan yang sangat kuat untuk memenuhi komitmen keuangan jangka panjangnya dibandingkan terhadap obligor Indonesia lainnya. Tanda tambah (+) menunjukkan bahwa peringkat yang diberikan relatif kuat dan di atas rata-rata kategori yang bersangkutan. Akhiran (sy) memiliki makna peringkat mempersyaratkan pemenuhan prinsip syariah.
|Baca juga: Berencana Emisi Obligasi Rp5 Triliun, Peringkat Sinar Mas Agro (SMAR) Ditetapkan idA+
Peringkat tersebut mencerminkan dukungan pemerintah yang kuat kepada APAI karena peran strategis bandara, keunggulan kompetitif yang kuat dari ekonomi wilayah yang dilayani, dan sumber pendapatan yang terdiversifikasi dengan baik. Namun, peringkat tersebut dibatasi oleh profil keuangan yang lemah akibat pandemi.
Peringkat dapat diturunkan jika lingkungan operasi yang sangat sulit yang disebabkan oleh pandemi menjadi lebih parah atau lebih panjang dari yang kami ekspektasikan, atau jika APAI menjadi lebih agresif dalam mendanai belanja modal.
Peningkatan risiko pembiayaan kembali atau penurunan fleksibilitas keuangan untuk memperoleh sumber pendanaan juga dapat memicu penurunan peringkat. Peringkat juga dapat diturunkan jika Pefindo memandang komitmen pemerintah untuk menyediakan dukungan luar biasa, khususnya selama pandemi, menjadi melemah, termasuk divestasi material kepemilikan pemerintah.
Outlook dapat direvisi menjadi stabil jika pendapatan perusahaan mulai pulih dan mencatat pertumbuhan positif dari bulan ke bulan secara berkelanjutan. Sebagai badan usaha milik negara yang bergerak dalam bidang bandara dan jasa terkait bandara, PT Angkasa Pura I (Persero) mengoperasikan 15 bandara di wilayah tengah dan timur Indonesia. Perusahaan dimiliki 100% oleh Pemerintah Indonesia. Aca
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News