Media Asuransi – Memiliki asuransi jiwa merupakan kado terindah yang dapat Anda berikan bagi keluarga tercinta. Karena, asuransi jiwa menyediakan perlindungan berupa uang pertanggungan (UP) yang berguna sebagai pengganti penghasilan atau warisan jika pencari nafkah tutup usia.
Secara garis besar, ada dua macam asuransi jiwa yang dikenal di dunia asuransi, yakni asuransi jiwa murni atau tradisional dan asuransi jiwa sekaligus investasi atau unitlink. Kedua produk ini memiliki kelebihan masing-masing. Jika Anda masih menimbang-nimbang untuk membeli antara asuransi jiwa murni dan unitlink, ada baiknya mengenal perbedaan keduanya sebelum membeli.
1. Nilai tunai
Nilai tunai atau cash value adalah manfaat uang tunai yang akan diterima nasabah dan dapat dicairkan di periode tertentu. Berbeda dengan UP yang dicairkan saat penutupan polis atau ketika nasabah tutup usia, nilai tunai justru dapat dimanfaatkan ketika nasabah masih hidup. Nah, jika dilihat dari ada atau tidaknya nilai tunai yang terbentuk, asuransi terbagi atas dua macam:
a. Tanpa nilai tunai:
- Asuransi jiwa tradisional berjangka (term-life) menyediakan proteksi tanpa nilai tunai, dengan perlindungan terbatas dalam jangka waktu tertentu, umumnya 5 tahunan, 10 tahunan, dan 20 tahunan. Asuransi-asuransi tradisional term-life cocok bagi mereka yang ingin memperoleh proteksi jiwa tradisional untuk terlindungi dari risiko kematian saat usia produktif. Karenanya, UP yang ditawarkan oleh term-life bermanfaat menggantikan penghasilan yang hilang akibat tertanggung wafat.
b. Dengan nilai tunai:
- Asuransi jiwa tradisional seumur hidup (whole life), yakni asuransi jiwa yang menyediakan perlindungan seumur hidup dengan nilai tunai tidak terlalu besar.
- Asuransi jiwa tradisional dwiguna (endowment), merupakan asuransi jiwa term-life, namun lebih memprioritaskan nilai tunai. Biasanya, asuransi jiwa endowment digunakan oleh mereka yang sekaligus menyiapkan dana pendidikan anak, dana pensiun, atau warisan.
- Asuransi jiwa dan investasi (unitlink), yakni asuransi jiwa sekaligus investasi. Dalam dunia asuransi, asuransi jiwa unitlink juga disebut variable life insurance.
Baca juga: Pentingnya Memiliki Asuransi Kesehatan Bagi Freelancer
Mungkin Anda bertanya, apa bedanya nilai tunai pada unitlink dengan nilai tunai yang ada pada whole life dan endowment. Nilai tunai pada asuransi jiwa unitlink berasal dari pengembangan dana di produk pasar modal. Itu sebabnya, nilai tunai pada unitlink bergerak fluktuatif seiring dengan perkembangan pasar modal. Nasabah juga bisa memperbesar atau memperkecil porsi dana yang akan ditempatkan pada investasi. Selain itu, nasabah bisa memilih dan menukar portofolio dana investasi sesuai dengan profil risiko.
Berbeda halnya dengan nilai tunai pada asuransi jiwa tradisional jenis whole life dan endowment yang sudah ditentukan di awal masa polis. Nasabah whole life dan endowment pun tidak dapat memilih portofolio pengembangan dana dan tidak mengetahui dananya ditempatkan pada produk dana apa saja.
2. Jumlah premi yang harus dibayar
Pada asuransi jiwa tradisional term-life, premi yang dibayarkan nasabah relatif murah karena produk ini hanya menyediakan perlindungan jiwa berupa UP, tanpa nilai tunai. Sementara premi asuransi jiwa unitlink, asuransi tradisional whole life, dan asuransi tradisional endowment umumnya lebih tinggi, karena selain menyediakan UP, ketiga produk ini juga menawarkan manfaat nilai tunai. Maka jangan heran bila dengan UP yang sama, asuransi jiwa term life menawarkan premi Rp500.000 per bulan, sementara asuransi unitlink menawarkan premi Rp1 juta-Rp1,5 juta per bulan.
Bagi Anda yang menginginkan perlindungan jiwa murni dan memiliki produk investasi yang terpisah, maka asuransi jiwa term-life merupakan pilihan yang tepat. Namun, jika menginginkan kepraktisan, yakni satu produk dapat memperoleh manfaat perlindungan jiwa sekaligus nilai tunai, maka unitlink dapat menjadi pilihan.
Kemudian, nilai premi yang dibayarkan pada asuransi jiwa term-life bersifat tetap selama jangka waktu tertentu, dan akan meningkat ketika diperpanjang dalam jangka waktu berikutnya. Hal ini berbeda dengan nilai premi pada unitlink yang bersifat tetap, kecuali nasabah melakukan upgrade manfaat.
3. Uang pertanggungan
Semakin banyak manfaat yang terkandung oleh suatu produk asuransi, maka UP yang ditawarkan menjadi kurang optimal dalam hal jumlahnya. Sebagai contoh, suatu asuransi jiwa murni dengan premi Rp500.000 per bulan, dapat menawarkan UP Rp1 miliar. Sementara dengan premi yang sama, asuransi jiwa unitlink hanya menawarkan UP Rp500 juta. Hal ini disebabkan premi yang dibayarkan pada unitlink tidak hanya ditujukan untuk membayar perlindungan jiwa, tapi juga membentuk nilai tunai.
Baca juga: Cara Menyiapkan Dana Darurat
4. Masa perlindungan
Asuransi jiwa tradisional term-life umumnya memberikan perlindungan selama nasabah berusia produktif hingga berusia 65 tahun dan dapat diperpanjang hingga 70 tahun. Berbeda halnya dengan asuransi unitlink yang berlaku seumur hidup atau hingga nasabah berusia 99-100 tahun.
5. Cuti premi
Asuransi jiwa tradisional tidak mengenal istilah cuti premi, atau periode di saat nasabah tidak perlu menyetor premi tanpa membuat polis lapse atau berakhir. Sementara unitlink menawarkan cuti premi sebagai salah satu kelebihan.
Di periode ini, meski kelihatannya tidak membayar premi, namun sebenarnya asuransi Anda tidak gratis. Yang terjadi adalah, pembayaran premi diambil dari nilai tunai yang sudah terbentuk. Selama nilai tunai Anda mencukupi untuk membayar premi, maka polisnya akan tetap aktif. Fasilitas cuti premi pada unitlink berguna ketika nasabah sudah pensiun dan tidak berpenghasilan, sehingga tidak dapat menyetor premi, namun polisnya tetap aktif dan memberikan perlindungan seumur hidup.
Tapi perlu diingat, jika nilai tunai ini tidak cukup membayar premi, namun nasabah tidak juga melakukan pembayaran premi, maka polis berisiko lapse. Karenanya, nasabah tetap perlu mengawasi status polis meski sedang cuti premi.
6. Periode pembayaran
Asuransi jiwa tradisional menawarkan cara pembayaran secara berkala, dapat berupa 1 bulanan, 3 bulanan, 6 bulanan, atau 1 tahunan. Dengan mengetahui periode pembayaran premi, nasabah dapat lebih cermat mengalokasikan dananya dalam membayar premi.
Umumnya, polis asuransi tradisional akan berakhir dan premi hangus jika nasabah tidak disiplin menyetorkan premi sesuai dengan jangka waktu yang disepakati. Karenanya, nasabah harus memastikan dia memiliki dana yang cukup atau dana darurat untuk membayar premi meskipun ia berhenti berpenghasilan sekalipun.
Sementara pada asuransi jiwa unitlink, meskipun ada perusahaan asuransi yang menawarkan pembayaran premi kuartalan, semesteran, atau tahunan, namun mengingat premi yang perlu dibayar lebih mahal, maka periode pembayaran yang paling umum ialah bulanan.
Asuransi jiwa, baik murni maupun unitlink, sama-sama memiliki kelebihan. Untuk menentukan salah satu dari kedua produk tersebut, kamu perlu membandingkan beberapa produk, kemudian memilih yang paling sesuai dengan kebutuhan.
Selamat berburu produk asuransi jiwa yang tepat, ya! Apapun pilihan Anda, melindungi diri dan keluarga mulai sekarang dari risiko kejatuhan finansial akibat kematian adalah pilihan yang tepat. Aha
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News