1
1

Walau Rugi, Bukalapak Targetkan Dana Rp21,90 Triliun Dari IPO

Startup marketplace PT Bukalapak.com Tbk (BUKA). | Foto: Ist

Media Asuransi – Perusahaan e-commerce PT Bukalapak.com Tbk akan menawarkan saham sebanyak-banyaknya sebesar 25.765.504.851 saham biasa dalam penawaran umum saham perdana (initial public offering/IPO) di Bursa Efek Indonesia (BEI).

Saham ini ditawarkan dengan nilai nominal Rp50 setiap saham, yang mewakili sebanyak-banyaknya sebesar 25% dari modal ditempatkan dan disetor perseroan setelah Penawaran Umum Perdana Saham.

Berdasarkan prospektus yang disampaikan di media massa pada Jumat, 9 Juli 2021, saham ditawarkan kepada masyarakat dengan harga penawaran berkisar Rp750-Rp850 per saham. Jumlah seluruh nilai Penawaran Umum Perdana Saham ini adalah sebanyak-banyaknya sebesar Rp 21.900.679.123.350.

Baca juga: Sarana Multigriya Finansial (SMF) Terbitkan Obligasi dan Sukuk Rp1,3 Triliun

Dana IPO sebesar 66% akan digunakan untuk modal kerja, sementara sisanya untuk entitas anak yakni 15% untuk dialokasikan kepada PT Buka Mitra Indonesia, 15% untuk PT Buka Usaha Indonesia, dan 15% untuk Buka Investasi Bersama. Lalu 1% untuk PT Buka Pengadaan Indonesia, 1% untuk Bukalapak Pte Ltd, dan 1% untuk PT Five Jack Indonesia.

Dalam paparan publik (public expose) dalam rangka IPO Bukalapak sudah menunjuk empat penjamin emisi (underwriter), terdiri dari penjamin emisi efek yakni PT UBS Sekuritas Indonesia dan PT Mirae Asset Sekuritas Indonesia dan penjamin pelaksana emisi efek yakni PT Mandiri Sekuritas dan PT Buana Capital Sekuritas.

Berdasar data prospektus, tercatat pendapatan neto Bukalapak di 2020 mencapai Rp1,35 triliun naik dari 2019 sebesar Rp1,076 triliun. Di Maret 2021, pendapatan neto mencapai Rp432,70 miliar lebih besar dibanding Maret 2020 yang sebesar Rp320,23 miliar.

Namun perusahaan yang disokong Grup Emtek ini masih mencatat rugi tahun berjalan di 2020 yakni Rp1,35 triliun, turun dari rugi di 2019 Rp2,79 triliun. Di Maret 2021 rugi periode berjalan sebesar Rp323,80 miliar, turun dari rugi di Maret 2020 yakni Rp393,49 miliar.

Baca juga: PNM Terbitkan Sukuk Mudharabah Rp2 Triliun

Masa penawaran awal (bookbuilding dalam penentuan harga) yakni 9-19 Juli, tanggal efektif dari OJK diharapkan pada 26 Juli dan masa penawaran umum pada 28-30 Juli. Adapun target tercatat di papan perdagangan atau listing di BEI pada 6 Agustus mendatang.

CEO Bukalapak, Rachmat Kaimuddin, mengungkapkan bahwa sejumlah investor yang mempercayakan dananya menopang bisnis perusahaan selama ini. Namun dia menegaskan sebagian besar pemegang saham masih dimiliki Indonesia.

Beberapa nama yang disebut di antaranya Grup Emtek (PT Elang Mahkota Teknologi Tbk/EMTK, lewat PT Kreatif Media Karya/KMK Online), Microsoft, perusahaan investasi dana abadi Singapura (GIC), Shinhan dari Korea Selatan, Mirae Asset-Naver Asia Growth Investment Pte. Ltd, Mandiri Capital, dan StandChart (Stardard Chartered).

“Bukapalak mendapat kepercayaan strategis dari pemegang saham strategis, perusahaan tekno terkemuka Emtek, Microsoft. Perusahaan investasi GIC, Shinhan, Mandiri Capital, StandChart. Mayoritas pemegang saham masih dimiliki Indonesia,” katanya dalam konferensi pers IPO yang disiarkan langsung lewat akun Youtube, Jumat, 9 Juli 2021.

Saat ini Emtek memang paling besar memiliki Bukalapak di samping investor lainnya.

Berdasarkan prospektus IPO, tercatat ada 54 institusi dan perorangan dan 1 pemegang saham lainnya (yang terdiri dari 204 pemegang saham perorangan yang merupakan karyawan atau eks karyawan perseroan).

Saat ini Kreatif Media Karya terbesar dengan 31,90%, API Hong Kong Investment 17,40%, dan Archipelago Investmet Ptd Ltd 12,60%. Aha

| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Related Posts
Prev Post Sarana Multigriya Finansial (SMF) Terbitkan Obligasi dan Sukuk Rp1,3 Triliun
Next Post OKI Pulp & Paper Mills Terbitkan Obligasi dan Sukuk Rp4 Triliun

Member Login

or