1
1

Reliance Sekuritas: IHSG Bergerak Terkonsolidasi

Perdaganagan saham di Bursa Efek Indonesia. | Foto: Media Asuransi/Arief Wahyudi

Media Asuransi – Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan awal pekan ini diperkirakan bergerak terkonsolidasi menguji level support 6.057 setelah ditutup di zona merah pada perdagangan akhir pekan lalu.

Head of Research Equity Technical Analyst PT Reliance Sekuritas Indonesia Tbk, Lanjar Nafi, mengatakan bahwa secara teknikal pergerakan IHSG pulled back upper bollinger bands dan membentuk double top jangka pendek dengan level resistance sekitar 6.160. 

Dia menjelaskan, momentum bearish tersignal pada indikator RSI dan Stochastic menjadi salah satu tekanan investor untuk melakukan aksi jual di akhir bulan. Kondisi Indikator MACD sedikit berada pada area overvalue dengan divergence negatif pada histogram. 

|Baca juga: Pandemi Covid-19 Melonjak, Emiten Rumah Sakit Mendapat Berkah

“Sehingga secara teknikal IHSG berpotensi bergerak terkonsolidasi pada perdagangan selanjutnya menguji support Moving Average 20 hari yang berada di level 6.057 hingga support psikologis 6.000 pada skenario bearish lanjutan. Support resistance IHSG diperkirakan para rentang 6.008-6.096.” 

Menurutnya, saham-saham yang dapat dicermati secara teknikal di antaranya; ASII, ADRO, BSDE, ICBP, MAIN, TINS, dan SMRA.

Kemarin, IHSG (-0,83%) turun mendekati sepersen sebesar 50,69 poin ke level 6.070,04 mengakhiri bulan Juli 2021 setelah sempat dibuka menguat lebih dari setengah persen di awal sesi perdagangan. Aksi konservatif investor menyambut akhir bulan Juli 2021 dan menyambut data ekonomi awal bulan di pekan depan menjadi salah satu faktor di samping pelemahan bursa regional. Saham perbankan menjadi laggard pergerakan IHSG seperti BBCA, BRIS, BBRI, dan ARTO. Indeks sektor Konsumer Primer (-2,60%) turun paling dalam disusul sektor Keuangan (-1,29%). Investor asing tercatat melakukan aksi jual bersih sebesar Rp563,04 miliar.

Leader: TPIA, EMTK, ASII, FREN, EXCL dan Laggard: BBCA, BRIS, BBRI, ARTO, HMSP.

|Baca juga: BEDAH SAHAM: Prospek Menarik AKR Corporindo (AKRA)

Bursa Asia berpotensi bergerak stabil di awal bulan Agustus 2021 karena investor menimbang pengetatan peraturan China atas berbagai industri dan terbukanya kembali kekhawatiran pada dampak gelombang Covid-19 varian delta. Indeks Future di Jepang dan Austarlia naik sedangkan di Hong Kong turun. Pada bulan Juli 2021 lalu ekuitas global alami kenaikan beruntun terpanjang sejak tahun 2018 meskipun dengan laku kenaikan terlambat sejak enam bulan terakhir karena implikasi dari tindakan Tiongkok dan kekhawatiran prospek ekonomi dengan faktor inflasi yang tinggi dan gelombang lanjutan Covid-19. 

Investor akan mencermati data awal bulan di Asia akan datang data indeks kinerja manufaktur dari China, Jepang, dan Indonesia yang diperkirakan melambat pada bulan Juli 2021. Selanjutannya investor juga akan menanti data tingkat inflasi di Indonesia dengan ekspektasi melambat menjadi 1,3% di bulan Juli 2021 dari 1,33%. Secara sentimen IHSG berpotensi bergerak tertahan menanti data indeks kinerja manufaktur dan inflasi bulan Juli 2021 yang diperkirakan lebih lambat dari sebelumnnya. Aca

| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Related Posts
Prev Post 5 Langkah Cepat Mencapai Financial Freedom
Next Post Erdkha Sekuritas: IHSG Bergerak 6.050-6.100

Member Login

or