Media Asuransi – Reksa dana berbasis saham dinilai masih berpeluang untuk mencatatkan kinerja positif di bulan Agustus, sehingga investor dengan profil risiko moderat dan agresif dapat mempertimbangkan berinvestasi pada reksa dana saham, reksa dana campuran, maupun reksa dana indeks.
Melalui Mutual Funds Update yang dikutip Media Asuransi, Selasa, 10 Agustus 2021, Infovesta Utama memaparkan bahwa investor perlu memperhatikan alokasi portofolio reksa dana terkait pada sektor usaha yang masih berpotensi menguat seperti teknologi, infrastruktur (telekomunikasi), kesehatan, maupun perbankan terutama digital banking.
Pada penutupan pekan lalu, seluruh jenis indeks reksa dana mencetak imbal hasil positif. Reksa dana saham dan reksa dana campuran memimpin dengan masing-masing mencatatkan kinerja sebesar 1,69% dan 0,97%. Penguatan tersebut sejalan dengan penguatan kinerja IHSG sebesar 2,2% pada minggu lalu.
Sementara itu, kinerja reksa dana pendapatan tetap dan reksa dana pasar uang juga menguat sebesar 0,18% dan 0,06% menyusul kenaikan pada obligasi pemerintah sebesar 0,22% dan obligasi korporasi sebesar 0,10%
|Baca juga: Tabungan Reksa Dana untuk Peraih Emas Olimpiade:
Lebih lanjut, Infovesta memaparkan bahwa pada hari Kamis lalu, 5 Agustus 2021, Badan Pusat Statistik (BPS) mengumumkan bahwa pertumbuhan ekonomi Indonesia kuartal II/2021 naik sebesar 7,07% secara yoy di atas konsensus sebeasr 6,57% setelah mengalami kontraksi selama empat kuartal berturut-turut. “Pertumbuhan ini merupakan yang tertinggi sejak kuartal IV/2004 karena efek pandemi tahun lalu.”
Permintaan eksternal berkontribusi positif terhadap PDB Indonesia yang tercermin dari nilai ekspor naik 31,78% sementara impor mengalami kenaikan yang lebih rendah sebesar 31,22%. Dari sisi produksi, pertumbuhan tertinggi dialami oleh transportasi dan gudang sebesar 25,10%.
“Namun, beberapa investor menganggap bahwa pertumbuhan ekonomi yang melejit ini merupakan pertumbuhan semu karena basis rendah di tahun sebelumnya di masa awal mula Covid-19 dan berpotensi mengalami kenaikan yang lebih rendah pada kuartal III/2021 akibat diadakannya pembatasan lebih ketat melalui PPKM darurat dan PPKM level 4 sebagai respons terhadap lonjakan kasus Covid-19.”
|Baca juga: Investasi Emas dan Reksa Dana, Mana yang Lebih Menguntungkan?
Rilis data PDB tersebut memberikan sentimen positif terhadap pasar saham Indonesia melalui Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) selama sepekan naik 2,20%, sehingga berdampak positif terhadap kinerja reksa dana saham naik 1,69% dan reksa dana campuran sebesar 0,97%. Kinerja saham diyakini masih akan melanjutkan penguatan karena jumlah infeksi baru kasus harian Covid-19 per 7 Agustus 2021 mulai turun sebesar 31.750 kasus dari level tertingginya pada 15 Juli 2021 mencapai 56.760 kasus baru per hari.
Berikutnya, program vaksinasi masih gencar yang tercermin dari jumlah dosis vaksinasi Covid-19 yang diberikan per 100 orang di Indonesia terus menerus naik menjadi 27 pada 9 Agustus 2021 yang membuka peluang potensi pelonggaran PPKM ke depannya.
“Berikutnya, investor juga berharap rilis kinerja emiten di Bursa Efek Indonesia kuartal II/2021 yang membaik dari kuartal sebelumnya. Saat ini, sekitar 30 persen emiten yang listing di BEI telah mengumumkan kinerja keuangan untuk semester I/2021. Secara tahunan mayoritas perusahaan mencatatkan perbaikan kinerja dibandingkan tahun sebelumnya.” Aca
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News