Media Asuransi – PT Global Digital Niaga atau yang dikenal dengan Blibli, berencana untuk melakukan initial public offering (IPO) di Bursa Efek Indonesia (BEI). Rencananya, IPO e-commerce yang didukung konglomerat Djarum Group ini akan dilakukan pada tahun 2022.
Berdasarkan laporan Bloomberg, Blibli bekerja sama dengan Credit Suisse Group AG dan Morgan Stanley untuk menjajaki kemungkinan penjualan saham perdana. Namun, ini baru tahap awal dari rencana besar tersebut, dan ukuran IPO bergantung pada bisnis mana yang akan dimasukkan.
Baca juga: Perkuat Bisnis Farmasi, Pyridam Farma (PYFA) Akuisisi Holi Pharma
Bisnis Blibli sendiri antara lain adalah marketplace yang menjual berbagai kebutuhan gaya hidup dengan 100.000 mitra bisnis, dan layanan logistik Blibli Express dengan 27 mitra logistik.
IPO Blibli sendiri dinilai dapat membuka lebih banyak pilihan untuk perluasan ekosistem perusahaan. Namun, belum ada penjelasan lebih lanjut soal rencana ini. Jika IPO Blibli terwujud, ini akan menambah jajaran startup teknologi yang melangsungkan IPO.
Menanggapi hal tersebut, VP Public Relations Blibli, Yolanda Nainggolan, mengungkapkan bahwa pihaknya tidak dapat mengomentari rumor dan spekulasi yang beredar.
Blibli diperkuat dengan ekosistem teknologi dan bisnis menyeluruh yang mencakup B2C, B2B, B2B2C, dan B2G terus fokus dalam mengembangkan bisnis memberikan solusi nyata guna membangun kepercayaan dengan memberikan pengalaman ritel terbaik kepada pelanggan, memberdayakan mitra bisnis, dan menciptakan inovasi solusi nyata untuk stakeholders lewat strategi omnichannel perseroan yang terintegrasi dan menyeluruh.
Baca juga: UNICEF Pesan 850 Juta Jarum Suntik ke Sister Company Itama Ranoraya (IRRA)
“Tentunya Blibli sangat terbuka dengan opsi terbaik yang dapat mempercepat pengembangan ekosistem dalam memberikan solusi inovasi kepada pelanggan kami. Bagi Blibli, yang terpenting adalah proses yang berkelanjutan, agar tidak hanya bertahan, tapi juga terus berkembang dan memberikan dampak positif bagi pelanggan, mitra bisnis dan Indonesia. Untuk itu, hingga kini, kami masih beroperasi dengan model pendanaan yang ada,” ungkap Yolanda kepada Media Asuransi, Kamis, 26 Agustus 2021.
Sebelumnya, sudah ada PT Bukalapak.com (BUKA) yang resmi melakukan IPO pada Juli lalu. Sementara itu, ada juga perusahaan hasil merger Gojek dan Tokopedia (GoTo) yang diberitakan akan melangsungkan IPO di tahun 2022.
Dengan IPO, perusahaan startup bisa mendapatkan peluang untuk menggalang dana agar bisa terus meningkatkan inovasi digital, pertumbuhan dan daya saing perusahaan. Aha
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News