1
1

Saham Barito Pacific (BRPT) Melesat 21% Sepanjang Agustus 2021

Ilustrasi. | Foto: Doc

Media Asuransi – Harga saham PT Barito Pacific Tbk (BRPT) sepanjang Agustus ini memberikan keuntungan 21% meskipun masih ada tekanan profit taking investor terhadap emiten petrokimia milik taipan Prajogo Pangestu ini.

Data Bursa Efek Indonesia (BEI) menunjukkan, saham BRPT memang ditutup turun pada perdagangan Kamis kemarin, 26 Agustus 2021. Saham BRPT minus 3,65% di Rp1.055/saham di tengah kejatuhan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) -0,90% di 6.058.

Baca juga: Menang Lelang, Kualitas 5G Smartfren Telecom (FREN) Bakal Lebih Jernih

Dalam sepekan saham induk PT Chandra Asri Petrochemical Tbk (TPIA) ini pun turun 2,31% dan sebulan terakhir masih cuan hingga 21%. Dalam 3 bulan terakhir saham BRPT naik 13,44% dan year to date turun 4%.

Adapun dalam sebulan terakhir, investor asing masuk Rp25,44 miliar di pasar reguler, kendati kemarin asing keluar Rp9 miliar. Secara kinerja, BRPT mencetak pendapatan US$ 1,56 miliar atau setara Rp23 triliun (kurs Rp 14.500/US$) di semester I/2021.

Pendapatan ini naik 41% dari periode sama tahun 2020 sebesar US$1,1 miliar. Perseroan juga berhasil mencetak laba bersih US$95,49 juta atau setara dengan Rp1,38 triliun, naik tajam dari periode yang sama tahun lalu merugi US$14,53 juta. 

Pembalikan kinerja ini tidak terlepas dari realisasi harga jual rata-rata semua produk yang lebih tinggi, yakni US$1.146/T dibanding sebelumnya US$775/T. 

Baca juga: Blibli Dikabarkan IPO, Berikut Tanggapan Resmi Perusahaan

Sementara volume penjualan tetap stabil dengan produksi terjual penuh pada 1.101 KT sepanjang Januari-Juni 2021. Di sisi lain, BRPT juga akan mendapatkan kontribusi besar dari ekspansi kapasitas pembangkit listrik geothermal Star Energy (anak usaha BRPT) yang masih terus berjalan. 

Saat ini, Star Energy sudah memiliki kapasitas terpasang 875 MW di tiga aset operasi dan akan terus meningkatkan kapasitas menjadi 1.200 MW pada 2028. Ekspansi ini akan ditopang dengan tren kenaikan harga minyak dunia yang diproyeksikan masih terjadi di semester kedua ini.

Selain itu, anak usaha BRPT lainnya, PT Chandra Asri Petrochemical Tbk (TPIA) juga akan membangun pabrik baru berupa kompleks petrokimia terintegrasi oleh CAP-2.

Demi menyokong dana ekspansi ini, TPIA akan mengadakan penerbitan saham baru dengan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) atau rights issue jumbo senilai Rp15,49 triliun. 

Menurut prospektus di BEI, TPIA akan menawarkan 3,79 miliar saham baru yang memiliki harga pelaksanaan Rp 4.082 per saham. Dana rights issue Rp15,49 triliun yang akan digunakan untuk pembangunan pabrik baru berupa kompleks petrokimia terintegrasi oleh CAP-2.

Memang Barito Pacific selaku pemegang 41,88% saham TPIA tidak mengambil hak atas rights issue itu sehingga porsi sahamnya akan turun menjadi 34,54% dari 41,88%.

Namun ini sebetulnya tidak berpengaruh lantaran prospek bisnis TPIA dengan adanya pabrik CAP-2 yang berpotensi meningkatkan jumlah pendapatan dan laba bersih TPIA yang pada akhirnya berkah bagi BRPT.

Saat ini saat ini harga saham BRPT milik taipan Prajogo Pangestu ini juga masih cukup menarik dengan PER (price to earnings ratio) 38,04 kali. Berdasarkan rata-rata PE selama satu tahun, saham BRPT memiliki PE sebesar 152,16 kali. Aha

| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Related Posts
Prev Post Menang Lelang, Kualitas 5G Smartfren Telecom (FREN) Bakal Lebih Jernih
Next Post BRI Life terima Dua Penghargaan dan Gelar CSR

Member Login

or