1
1

Reliance Sekuritas: IHSG Menguat Lagi, Cermati 9 Saham Ini

Perdaganagan saham di Bursa Efek Indonesia. | Foto: Media Asuransi/Arief Wahyudi

Media Asuransi – Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan hari ini diperkirakan bergerak kembali menguat setelah berhasil mempertahankan posisi di zona hijau pada penutupan perdagangan kemarin. 

Head of Research Equity Technical Analyst PT Reliance Sekuritas Indonesia Tbk, Lanjar Nafi, mengatakan bahwa secara teknikal IHSG berhasil break out fractal level di 6.138 dan menguat menuju resistance sebagai konfirmasi lanjutan tren positif. 

Dia menjelaskan Indikator Stochastic terkonsolidasi pada area dekat overbought membuat signal penguatan yang kembali akan tertahan. “Sehingga secara teknikal IHSG dapat berpeluang kembali menguat dengan support resistance 6.138-6.182.” 

|Baca juga: Garuda Maintenance Facility Aero Asia (GMFI) Restrukturisasi Utang Rp5,4 Triliun

Menurutnya, saham-saham yang masih dapat dicermati secara teknikal di antaranya; AALI, ACST, AGII, ANTM, ESSA, HMSP, HRUM, JSMR, dan PTBA.

Kemarin, IHSG (+0,09%) naik tertahan 5,39 poin ke level 6.150,30 di akhir bulan Agustus 2021 dengan saham-saham pada sektor Teknologi (+1,67%) dan Material Dasar (+1,01%) naik lebih dari sepersen menahan pelemahan saham-saham sektor transportasi (-1,09%) dan Konsumsi primer (-0,63%) yang melemah lebih dari setengah persen. IHSG selama bulan Agustus telah menguat 1,3%. Investor asing melakukan aksi beli bersih sebesar Rp545,45 miliar dengan saham-saham BBCA, TLKM, BMRI, BUKA dan TBIG yang menjadi jajaran top net buy value investor asing.

LeaderBMRI, BUKA, EMTK, INKP, HMSP dan Laggard: ARTO, CPIN, INDF, UNVR, KLBF.

|Baca juga: Reliance Sekuritas: IHSG Berpotensi Kembali Menguat 

Sementara itu, bursa saham Asia berpotensi turun pada hari Rabu karena investor mengevaluasi risiko ekonomi dari ketengangan virus delta dan prospek pengurangan dukungan stimulus bank sentral untuk era pandemi. Saham AS di akhir bulan Agustus 2021 naik tipis dari level tertinggi sepanjang masa di tengah data yang beragam termasuk penurunan kepercayaan konsumen ke level terendah dalam enam bulan terakhir di AS. 

Futures untuk Jepang, Australia dan Hong Kong semuanya jatuh. Harga minyak di New York membukukan kerugian bulanan terbesar sejak Oktober karena investor mempertimbangkan prospek produksi tambahan dari anggota OPEC+. Sehingga secara sentimen pergerakan IHSG akan cenderung berat di awal bulan September 2021. Investor pun menanti data PMI Manufaktur dan Tingkat inflasi Indonesia pada hari ini. Aca

| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Related Posts
Prev Post Garuda Maintenance Facility Aero Asia (GMFI) Restrukturisasi Utang Rp5,4 Triliun
Next Post NH Sekuritas: IHSG Bergerak pada Rentang 6.100-6.200

Member Login

or