Media Asuransi – Presiden Direktur PT Adi Sarana Armada, Prodjo Sunarjanto, mengkonfirmasi akan melakukan initial public offering (IPO) pada layanan kurir AnterAja, menyusul J&T dan SiCepat. Namun saat ini, perusahaan masih fokus menambah volume transaksi pengiriman. PT Adi Sarana Armada Tbk (ASSA) tengah menggenjot kinerja lini bisnis logistik-nya tersebut.
Pernyataan itu menyusul kabar IPO oleh sejumlah perusahaan logistik, seperti J&T dan SiCepat dengan valuasi masing-masing US$5 miliar dan US$744 juta. “SiCepat itu mungkin delivery nya kira-kira 1,2 juta parcel per day. Itu valuasinya sudah sekitar US$744 juta. Kemudian J&T IPO dengan valuasi US$5 miliar,” kata dia dalam public expose live, 7 September 2021.
Prodjo mengungkapkan banyak pihak yang menyatakan minatnya terkait rencana IPO AnterAja. Namun, perseroan masih akan lebih dulu fokus untuk mengembangkan bisnis AnterAja.
Baca juga: Harga Batubara Bikin Kinerja Indo Tambangraya Megah (ITMG) Terbang
“Jadi kalau ASSA sebenarnya sudah banyak yang berminat, kapan IPO. Ya pasti, lah. One day kita pasti akan IPO AnterAja. Tapi kita lagi build up volume, ya. Jadi kita lagi build up the business-nya. Kita harapkan dalam waktu dua tahun itu target kita dua juta parcel per day,” ujar Prodjo.
Sepanjang paruh pertama tahun ini, perseroan membukukan pendapatan Rp2,11 triliun. Naik 50,4% dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp1,4 triliun. Kontribusi pendapatan pada periode ini paling banyak berasal dari lini bisnis AnterAja mencapai 47% atau Rp982,3 miliar. Naik dari tahun lalu yang hanya 19%.
“Yang paling menonjol adalah pertumbuhan dari bisnis Anteraja delivery ini jadi kontributor terbesar di topline ASSA,” ujar Prodjo.
Dari raihan itu, laba bersih yang bisa didistribusikan kepada pemilik entitas induk tumbuh sekitar 68,9% atau Rp73 miliar. Dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp43 miliar. Aha
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News