1
1

IHSG Berpotensi Menguat, Cermati 12 Saham Ini

Media Asuransi – Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan hari ini diperkirakan berpotensi menguat setelah berhasil ditutup di zona hijau pada perdagangan kemarin.

Head of Research Equity Technical Analyst PT Reliance Sekuritas Indonesia Tbk, Lanjar Nafi, mengatakan bahwa secara teknikal optimisme penguatan IHSG terlihat dengan konfirmasi break out Moving Average 20 hari dan 50 hari. 

Dia menjelaskan momentum pergerakan bullish pada indikator stochastic dan RSI mendorong laju pergerakan kembali pada tren positif. Arah pergerakan selanjutnya IHSG akan menguji resistance fractal 6.150. “Sehingga secara teknikal IHSG berpotensi menguat dengan support resistance 6.098-6.153.” 

|Baca juga: IHSG Berpotensi Rebound, Cermati 6 Saham Ini

Menurutnya, saham-saham yang masih dapat dicermati secara teknikal di antarnya; AALI, ACES, ACST, AGII, BBRI, BSDE, ESSA, HMSP, LSIP, SMCB, TBIG, dan WEGE.

Kemarin, IHSG (+0,67%) naik 40,94 poin ke level 6.129,09 dengan cenderung bergerak optimistis sepanjang sesi perdagangan. Indeks sektor energi (+2,16%), Infrastruktur (+2,09%) dan Properti (+1,82%) naik lebih optimistis dan saham TLKM, DCII, ASII, EXCL dan HMSP menopang penguatan IHSG. “Investor melihat angka kasus Vovid-19 yang melambat dan penguatan besar pada sebagian bursa ekuitas global pascarentetan pelemahan yang terjadi di Wallstreet sejak pekan lalu.”

LeaderTLKM, DCII, ASII, EXCL, HMSP dan Laggard: BBRI, EMTK, TPIA, BMRI, DCII.

  |Baca juga: Pertamina Alihkan Saham Elnusa (ELSA) ke Anak Usaha

Sementara itu, bursa saham Asia berpotensi tertekan pada perdagangan hari Rabu setelah mayoritas indeks saham di Wallstreet tergelincir semalam di tengah kekhawatiran pertumbuhan ekonomi yang melambat dari laporan inflasi AS dibawak ekspektasi. 

Inflasi AS yang rilis di bawah ekspektasi pada bulan Agustus menambah ketidakpastian langkah the Fed dalam pemangkasan stimulus dapat mendukung pertumbuhan ekonomi yang lebih stabil atau justru menjadi penghambat. 

Dari Asia investor sedang menunggu data ekonomi yang kemungkinan akan menunjukkan tekanan akibat wabah Covid-19 dan investor juga memantau pembatasan peraturan Beijing dan kesengsaraan utang pengembang China Evergrande Group yang sebelumnnya menjadi faktor utama pelemahan indeks acuan disana. Secara sentimen IHSG berpotensi alami tekanan.

| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Related Posts
Prev Post NH Sekuritas: IHSG Berpeluang Menguat Terbatas
Next Post “Kazeruniyya”, Kelompok Sufi yang Melakukan Praktik Asuransi pada Akhir Abad Pertengahan

Member Login

or