Saat ini, Grab masih dalam proses menjual sebagian saham Ovo miliknya kepada investor Indonesia untuk mematuhi aturan yang berlaku.
Baca juga: Kakak Kandung Erick Thohir Akuisisi Trimegah Sekuritas (TRIM)
Sebelumnya, nasib Ovo sempat dipertanyakan ketika Tokopedia (pemilik saham Ovo) dan Gojek (pesaing utama Grab) merger. Kala itu, kompetisi Gojek-Grab untuk menguasai pasar ride-hailing di kawasan Asia Tenggara sangat sengit. Dengan membeli saham Ovo dari Tokopedia dan Lippo, kini nasib Ovo semakin jelas.
Meskipun disebut sebagai dompet digital terbesar di Indonesia, dengan pangsa pasar mencapai 38%, sebagian besar volume transaksi Ovo berasal dari Tokopedia. Hal ini dapat berdampak pada performa Ovo ke depan.
Baca juga: Fintech Kelas Dunia Beli Saham Bank Jago (ARTO)
Akuisisi ini membantu memetakan lanskap persaingan ekosistem e-wallet: Go-Pay dengan Tokopedia (pasca merger Go-To), Dana dengan Bukalapak dan Emtek Group, dan Ovo dengan Grab.
Mengutip Bloomberg, Senin, 4 Oktober 2021, Grab yang berencana untuk go public melalui merger dengan Altimeter Growth Corp pada akhir tahun ini, meningkatkan kepemilikannya di PT Bumi Cakrawala Perkasa, induk Ovo, dari sekitar 39%, menurut pengajuan ke kementerian urusan hukum.
Grab telah berkembang melampaui layanan transportasi online ke layanan keuangan dan berinvestasi di Ovo sebagai bagian dari upaya itu. Aha
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
