DOID adalah perusahaan yang fokus pada jasa kontraktor tambang batubara. Sedangkan, perusahaan yang dibelinya yaitu Open Cut Mining East merupakan anak usaha dari Downer EDI Ltd yang merupakan perusahaan tambang dan penyedia jasa terbesar di Australia.
Baca juga: Emiten Lo Kheng Hong Raih Kontrak Tambang Besar
Dalam laporannya, Marketwatch menyebut penjualan ini merupakan langkah terakhir dalam divestasi Downer atas portofolio pertambangan miliknya. Bukit Makmur Mandiri Utama disebut telah membayar deposit sebesar AU$16 juta. Sisa harga pembelian harus dibayar pada saat penyelesaian transaksi, yang diharapkan selesai sebelum akhir tahun 2021.
Fenn melanjutkan, penjualan Open Cut Mining East merupakan langkah terakhir dari proses divestasi. Penjualan ini mengikuti divestasi Open Cut Mining West, Downer Blasting Services, aset pertambangan bawah tanah, Otraco, bisnis konsultasi Snowden, dan bagian Dwoner dalam usaha patungan RTL Mining and Earthworks.
Baca juga: Chandra Asri Petrochemical (TPIA) Terbitkan Obligasi Rp1 Triliun
Bersama dengan transaksi divestasi aset pertambangan dan binatu (laundry) yang diumumkan sebelumnya, total hasil dari program divestasi yang dilakukan Downer dilaporkan berjumlah AU$778 juta.
Melansir laman DOID, BUMA didirikan pada tahun 1998, dan saat ini merupakan kontraktor pertambangan batubara terbesar kedua di Indonesia yang beroperasi secara independen.
BUMA diakuisisi oleh Delta Dunia Makmur pada tahun 2009, sehingga berubah menjadi korporasi yang dioperasikan secara profesional. BUMA saat ini memiliki pangsa pasar sebesar sekitar 20%.
Transaksi ini juga meliputi transfer aset, karyawan, liabilitas imbalan kerja, dan kontrak yang sudah dimiliki oleh Open Cut Mining East kepada BUMA. Pihak manajemen berharap transaksi ini bisa selesai pada akhir 2021.
Mining East memiliki kapasitas produksi sekitar 160 juta bcm (bank cubic meter) untuk pengupasan lapisan tanah penutup. Sejumlah 130 juta bcm telah terikat kontrak dan 10,6 juta ton batu bara yang digunakan untuk melayani konsesi batubara thermal serta coking.
Dengan transaksi ini, DOID telah mendiversifikasi usahanya khususnya dari segi geografi. Dengan adanya usaha di Australia, DOID berpotensi untuk menerima kontrak-kontrak yang berkaitan dengan batubara dari Australia.
Sebelum akuisisi ini, BUMA mendapatkan pinjaman dari PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) sebesar US$350 juta. Aha
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News