1
1

Di Tengah Pandemi RoboARMS Jadi Andalan Generali

Media Asuransi, JAKARTA – Beberapa bulan terakhir, produk unitlink sedang hangat menjadi sorotan publik. Kinerja investasi unitlink mengikuti kondisi pasar yang begitu cepat berubah, menjadi tantangan tersendiri. Dalam hal ini penting bagi nasabah dan para pelaku pasar bisa lebih memahami cara kerja, manfaat, dan risiko dari produk unitlink.

CEO Generali Indonesia, Edy Tuhirman, mengungkapkan bahwa dalam kondisi pasar yang sangat fluktuatif terlebih saat pandemi Covid-19, penting bagi nasabah untuk rutin dan disiplin mengecek portofolio untuk mengetahui nilai investasi sekaligus mengubah alokasinya. “Jika nasabah bisa disiplin melakukannya, unitlink mereka akan lebih terkendali. Tapi sayangnya, kesibukan nasabah membuat unitlink kurang mendapatkan perhatian. Dan, inilah yang Generali pahami, akhirnya kami menghadirkan RoboARMS,” ungkap Edy Tuhirman dalam diskusi  secara daring bertema ‘Unitlink: Melihat dengan Perspektif Berbeda’, Jumat, 15 Oktober 2021.

Menurut Edy, hingga 30 September 2021, sebanyak 97 persen kinerja porsi investasi nasabah yang menggunakan RoboARMS dapat di atas IHSG, bahkan diantaranya dapat mencapai 44 persen di atas IHSG. “Selain itu, nilai porsi investasi pemegang polis lebih terkelola dengan baik di saat pasar IHSG terkoreksi dan tetap inline ketika pasar rebound,” paparnya.

|Baca juga: Pasar Masih Fluktuatif, Kinerja Robo ARMS di atas IHSG

Sejalan denggan inovasi ini, financial planner Aliyah Natasha mengatakan bahwa pihaknya turut mengapresiasi inovasi Generali yang dapat mengoptimalkan unitlink nasabah. Menurut Aliyah ada dua perbedaan dalam memandang dua unsur dari produk unit link tersebut sehingga terjadi gagal paham. Banyak orang beranggapan dengan selalu menyetor premi untuk proteksi maka akan terjadi akumulasi dana ketika tidak terjadi klaim, padahal tidak seperti itu. Berbeda dengan unsur investasi yang bila selalu menyetor dana akan terjadi akumulasi atau compounding.

Pada kesempatan ini Ketua Dewan Pengurus Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI), Budi Tampubolon, menyampaikan bahwa di tengah beberapa isu yang mengemuka yang terkait dengan industri asuransi kalau dicermati pertumbuhan asuransi jiwa semester I/2021 dibanding semester I/2020 mengalami peningkatan dan yang naik signifikan pada kanal bancassurance. “Sementara, kalau terkait dengan produknya pada produk unitlink juga mengalami pertumbuhan. Namun, produk tradisional juga bertumbuh dua digit. Meski begitu, unitlink masih menjadi kontributor utama pendapatan industri asuransi jiwa,” katanya.

Budi mengatakan, bahwa AAJI selalu duduk bersama dengan regulator OJK dalam mencermati perkembangan produk-produk asuransi jiwa termasuk unitlink. Ada 3 pilar di industri asuransi jiwa yakni, perusahaan asuransi, tenaga pemasar dan pemegang polis selalu menjadi fokus perhatian regulator dan AAJI. “Jadi dalam diskusi antara AAJI dan regulator yang selalu mengemuka adalah bagaimana asuransi bisa bertumbuh lebih baik, tenaga pemasar lebih profesional dan kepentingan pemegang polis terjaga,” ungkapnya. 

| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Related Posts
Prev Post Mengenal Lebih Dekat Keuntungan Asuransi Syariah
Next Post Anak Milenial, Ini Loh Pentingnya Punya Asuransi

Member Login

or