1
1

Cara Mudah Mengatur Alokasi Gaji bagi First Jobber

Media Asuransi, JAKARTA – Mendapatkan gaji pertama bagi fresh graduate atau first jobber pasti membahagiakan. Baik yang baru lulus kuliah lalu langsung mendapat kerja, maupun yang cukup lama mendapat panggilan kerja. Saat gaji pertama masuk ke rekening, pasti ada perasaan bangga yang diiringi berbagai keinginan untuk membelanjakan uang tersebut.

Menggunakan gaji pertama untuk membeli barang yang sudah lama diidamkan sebenarnya tidak ada salahnya. Akan tetapi, Anda sebaiknya memiliki mindset untuk membuat alokasi gaji. Karena jika mindset ini sudah diterapkan sejak gaji pertama, harapannya seterusnya kamu akan memiliki kebiasaan baik dalam mengelola keuangan.

Dalam menentukan alokasi, ada tiga metode yang bisa diterapkan, yaitu:

 

Metode Komitmen

Metode komitmen merupakan metode yang paling sederhana. Metode ini cocok untuk Anda yang tidak mau pusing-pusing membuat jenis-jenis pos pengeluaran. Karena paling mudah, metode ini juga cocok bagi Anda yang bergaji di rentang UMR.

Alokasi metode komitmen adalah 75% biaya hidup (living) dan 25% untuk menabung atau investasi. Jenis pengeluarannya terserah pada keinginan atau kebutuhanmu. Asalkan Anda berkomitmen agar pengeluaran tiap bulan tetap sesuai alokasi.

Biaya hidup (living) mencakup pengeluaran yang berkaitan dengan pemenuhan hidup, baik sebagai kebutuhan maupun gaya hidup. Misalnya pengeluaran untuk makan, transport, berlangganan internet, belanja skincare, hiburan, cicilan rutin, hingga memberi orang tua. Sedangkan tabungan dan investasi (saving), contohnya adalah tabungan emas, membeli saham, dana darurat, hingga dana pensiun.

Berikut contoh perhitungannya:

POS

ALOKASI (%)

GAJI RP 4 JUTA

Biaya Hidup (Living)

75%

Rp 3 juta

Tabungan & Investasi

(Saving)

25%

Rp 1 juta

|Baca juga: 4 Tips Menabung Rutin Walau Gaji Pas-Pasan

 

Metode Simpel

Dalam metode simpel, ada tiga pos pengeluaran utama, yaitu livingsaving, dan playing. Untuk kamu yang senang refreshing, baik itu liburan, staycation, belanja keperluan hobi, atau sekedar nongkrong, metode ini mungkin cocok untukmu. Karena selain mengalokasikan untuk biaya hidup dan tabungan, ada alokasi khusus untuk mengakomodir gaya hidupmu.

Berikut contoh alokasi bujet bulanan:

POS

ALOKASI

GAJI RP5 JUTA

Living

Zakat, makan, belanja bulanan, biaya rumah tangga, biaya utilitas (listrik, air, pulsa, internet), cicilan kartu kredit, skincare rutin

50%

Rp 2,5 juta

Saving

Dana darurat, premi asuransi, investasi, tabungan liburan, tabungan umroh, tabungan kurban, tabungan DP rumah

30%

Rp 1,5 juta

Playing

Nongkrong di café, nonton bioskop, belanja online, hadiah ulang tahun anggota keluarga, hadiah pernikahan teman, langganan Netflix, donasi sosial

20%

Rp 1 juta

 

Metode Terencana

Kalau dengan menggunakan dua metode di atas, Anda masih sering mengalami bocor halus. Kamu mungkin perlu metode yang lebih terencana. Tidak seperti metode di atas yang membagi pos pengeluaran dalam 2 atau 3 pos utama, metode terencana membagi pos pengeluaran lebih mendetail.

Metode ini cocok untuk Anda yang kesulitan mengontrol diri dalam membelanjakan uang. Selain itu metode ini juga lebih efektif untuk mengevaluasi pengeluaran setiap bulan.

Berikut contoh perhitungan metode terencana

POS

ALOKASI

GAJI RP 6 JUTA

GAJI RP 7 JUTA

Biaya hidup bulanan & cicilan

50%

Rp 3 juta

Rp 3,5 juta

Premi asuransi

5%

Rp 300 ribu

Rp 350 ribu

Dana darurat

10%

Rp 600 ribu

Rp 700 ribu

Memberi orang tua

10%

Rp 600 ribu

Rp 700 ribu

Zakat, sedekah, & dana sosial

5%

Rp 300 ribu

Rp 350 ribu

Gaya hidup & hiburan

10%

Rp 600 ribu

Rp 700 ribu

Investasi

10%

Rp 600 ribu

Rp 700 ribu

Masih single dan belum punya tanggungan umumnya menjadi kondisi para first jobber. Nah, gunakan kesempatan ini untuk lebih banyak menabung dan berinvestasi, demi tujuan yang lebih besar, misalnya mengumpulkan DP rumah atau persiapan untuk menikah/membangun keluarga nantinya.

Masalahnya, first jobber sering kali terbawa suasana dengan euforia punya uang sendiri setelah sekian lama bergantung pada orang tua. Akhirnya pengeluaran pun tak terkontrol. Jika boros sudah menjadi kebiasaan, Anda akan sulit punya tabungan, meski gaji semakin naik beberapa tahun berikutnya. Oleh karena itu penting untuk selalu mempertanyakan apakah sesuatu menjadi kebutuhan atau keinginan setiap kali akan mengalokasikan suatu pengeluaran.

Pilihlah metode yang paling sesuai dengan pribadi dan kondisi finansialmu. Agar alokasi gaji semakin mudah, kami bisa mengunduh aplikasi pencatatan keuangan pada ponselmu. Selamat merencanakan keuangan dengan bijak. 

| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Related Posts
Prev Post Surya Citra Media (SCMA) Buyback Saham Rp200 Miliar
Next Post Ini Dia 8 Arah Kebijakan Strategis OJK 2022

Member Login

or