1
1

BEDAH SAHAM: Potensi Kenaikan Distribusi BBM dari AKR Corporindo (AKRA)

Media Asuransi, JAKARTA – Potensi kenaikan volume distribusi BBM menyusul kenaikan harga komoditas dinilai berpotensi berdampak positif bagi kinerja PT AKR Corporindo Tbk (AKRA).

Melalui riset Corporate Update, analis PT Henan Putihrai Sekuritas, Robertus Hardy, mengatakan bahwa pihaknya mempertahankan peringkat BUY saham AKRA pada TP yang ditingkatkan sebesar 5350 (potensi return 26,5%)

Kami mempertahankan AKRA dengan peringkat BUY pada TP yang ditingkatkan menjadi 5350 dari sebelumnya 4230, karena kami memajukan dasar valuasi ke proyeksi laba bersih dan nilai aset kawasan industri perseroan pada tahun 22F, mengikuti hasil 9M21 yang relatif sejalan dengan proyeksi kami sebelumnya.

Dia menjelaskan bahwa TP terbaru tersebut menyiratkan 14,3/13,5x dari rasio 21F/22F EV/EBITDA, dan 2,9/3,1% dari potensi imbal hasil dividen 22F/23F, dengan asumsi rasio pembayaran 55%. AKRA saat ini diperdagangkan pada 12,1/11,4x dari rasio 21F/22F EV/EBITDA. Dan juga 3,5/3,7% dari potensi hasil dividen 22F/23F.

Selain kemampuannya untuk meningkatkan EBITDA dan laba bersih 9M21 secara signifikan masing-masing sebesar 15% dan 20%, ke depan, Robertus mengantisipasi peningkatan volume lebih lanjut dalam bisnis distribusi bahan bakar menyusul kenaikan harga komoditas yang kami harapkan dapat meningkatkan produksi.

 |Baca juga: BEDAH SAHAM: Kinerja AALI Lampaui Ekspektasi Analis

Kami juga berpandangan bahwa bisnis kawasan industrinya berpotensi menjadi aset strategis untuk mendukung pertumbuhan masa depan tidak hanya pendapatan berulang dari utilitas, tetapi juga bisnis distribusi bahan bakar & kimia.

Menurutnya, manajemen AKRA bahkan bersedia menurunkan harga jual tanah jika melihat kemungkinan calon pembeli atau penyewa dapat mengonsumsi lebih banyak produk bahan bakar & kimianya.

Laba sebelum pajak pada 3Q21 dari bisnis distribusi bahan bakar & kimia tumbuh 5% QoQ menjadi Rp391 miliar menyusul pertumbuhan qoq sebesar 17% menjadi Rp6,63 triliun.

Volume distribusi bahan bakar 3Q21 tumbuh 7,3% qoq menjadi 649 KL yang terutama didorong oleh perusahaan pertambangan, smelter dan pelayaran.

Volume distribusi bahan kimia 9M21 naik 22% yoy menjadi 1191k MT, yang terutama didorong oleh industri rayon, konsumen tidak tahan lama, dan makanan. ASP produk kimia 3Q21 naik menjadi Rp 2931 dari 2449 per kg di 2Q21.

Oleh karena itu, EBITDA dan laba bersih 9M21 berhasil tumbuh 15% dan 20% yoy masing-masing menjadi Rp 1,35 triliun dan 797 miliar, mengikuti pertumbuhan Pendapatan 24% yoy menjadi Rp17,25 triliun. Pencapaian laba bersih ini mencerminkan 74,5% rasio berjalan dari estimasi 21F, relatif selaras.

Metode Valuasi: Sum-of-the-part dengan menggunakan Kelipatan P/E untuk Bisnis Bahan Bakar & Kimia dan Diskon terhadap NAB untuk Kawasan Industri,” jelas Robertus.

|Baca juga: BEDAH SAHAM: EMTK Kembangkan Bank Digital, Harga Saham Melesat

Robertus memproyeksikan laba bersih AKRA dari bisnis bahan bakar & kimia mencapai Rp909 miliar/Rp971 miliar atau setara dengan Rp230/Rp246 per saham di 21F/22F. Oleh karena itu, dengan target valuasi pengganda 16/15x P/E ratio, dia sampai pada valuasi Rp 3683/3689 per saham untuk segmen ini.

Untuk segmen usaha kawasan industri, jelas Robertus, total persediaan tanah yang diperkirakan mencapai Rp5,55 triliun/Rp5,94 triliun pada 21F/22F berpotensi menghasilkan nilai penjualan hingga Rp12,21 triliun/Rp13,06 triliun, atau setara dengan Rp1.546/Rp1.654 per saham jika menerapkan diskon 50% terhadap NAB-nya.

Dengan demikian, jumlah total kedua segmen usaha tersebut berpotensi menghasilkan valuasi sebesar Rp5.229/Rp5.343 per saham untuk 21F/22F.

Adapun terkait risiko investasi yang perlu dicermati investor adalah pertama penjualan lahan industri yang lebih rendah dari perkiraan sebesar 30 ha-35 ha setiap tahun. Kedua, laba bersih lebih rendah dari perkiraan sebesar Rp1,1 triliun/Rp1,18 triliun di 21F/22F.

| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Related Posts
Prev Post Ternyata Ini Alasan Sebenarnya Facebook Ganti Nama
Next Post Maximus Insurance (ASMI) Bukukan Kenaikan Premi Bruto 139 Persen

Member Login

or