Media Asuransi, JAKARTA – Kinerja keuangan PT Semen Indonesia (Persero) Tbk (SMGR) sepanjang 9 bulan pertama 2021 tercatat belum menggembirakan karena perolehan laba bersih dan pendapatan di bawah ekspektasi analis.
Melalui riset bertajuk SMGR’s 9M21 net profit: Below expectation, analis Mirae Asset Sekuritas Indonesia Mimi Halimin mengatakan Semen Indonesia (SMGR) membukukan laba bersih 9 bulan 2021 sebesar Rp1,4 triliun (-10,0% YoY), yang berarti laba bersih kuartal III/2021 sebesar Rp593,6 miliar (-36,1% YoY, +72,7% QoQ).
“Dibandingkan dengan run-rate laba bersih 9 bulan historisnya selama 2016-2020, berkisar antara 54,1% (di 9 bulan 2019) hingga 90,0% (di 9 bulan 2017), kami menganggap laba bersih 9 bulan 2021 SMGR di bawah estimasi laba bersih FY21 kami (pada run-rate 48,2%). ) dan konsensus’ (pada run-rate 52,6%).”
Margin profitabilitas 9 bulan 2021 SMGR keluar lebih rendah YoY, yang Mimi yakini disebabkan oleh pertumbuhan volume penjualan domestik yang relatif datar dikombinasikan dengan kenaikan biaya energi.
|Baca juga: Masuk Indeks FTSE Global, Saham Semen Indonesia (SMGR) Potensial
Namun, SMGR membukukan biaya keuangan 9 bulan 2021 yang lebih rendah dari sekitar Rp1,8 triliun di 9 bulan 2020 menjadi sekitar Rp1,3 triliun di 9 bulan 2021, seiring dengan posisi utang yang lebih rendah.
Sementara itu, pendapatan SMGR pada kuartal III/2021 mencapai Rp9,1 triliun (-5,0% YoY, +12,1% QoQ), membuat pendapatannya di 9 bulan 2021 mencapai Rp25,3 triliun (-1,1% YoY).
SMGR melaporkan bahwa volume penjualan domestik 9 bulan 2021 (termasuk penjualan klinker domestik) turun 0,6% YoY, sementara volume penjualan regionalnya tumbuh 14,8% YoY (perhatikan bahwa volume penjualan regional hanya berkontribusi sekitar 22% terhadap total volume penjualan SMGR 9 bulan 2021).
“Rekomendasi kami tentang hasil SMGR pasca-9 bulan 2021 saat ini sedang ditinjau. Rekomendasi terakhir kami di SMGR adalah Beli dengan target harga Rp11.000.”
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News