Media Asuransi, JAKARTA – PT Mirae Asset Sekuritas Indonesia mendirikan pusat kegiatan komunitas (community center) investasi pasar modal pertama di Surabaya.
Stretegi tersebut dilakukan dalam rangka mengajak lebih banyak lagi masyarakat Surabaya dan Jawa Timur untuk berinvestasi di pasar modal secara sehat dan berkelanjutan
CEO Mirae Asset Sekuritas, Taye Yong Shim, mengatakan bahwa jumlah nasabah perusahaan efek tersebut di Surabaya dan Jawa Timur diharapkan dapat meningkat seiring dengan tumbuhnya optimisme terhadap iklim bisnis dan kegiatan ekonomi yang berangsur pulih di tengah perbaikan kondisi Covid-19 nasional. Optimisme pelaku ekonomi itu juga tercermin dari penguatan di pasar saham domestik.
“Mirae Asset Sekuritas menilai jumlah investor ritel tumbuh pesat meskipun di tengah pandemi, dan dengan pertimbangan faktor positif tersebut maka kami meningkatkan kualitas kantor cabang kami di Mayjen Sungkono, Surabaya, yang berarti turut meningkatkan kualitas layanan kami kepada nasabah,” ujar Taye Shim dalam peresmian Kantor Edukasi (Office Education/OE) Surabaya tersebut Kamis, 4 November 2021.
Dia menilai keberadaan Office Education Surabaya tersebut dapat lebih meningkatkan beragam layanan edukasi, pendampingan, dan konsultasi investasi kepada investor pasar modal yang potensi pertumbuhannya masih besar di Kota Pahlawan dan di Jawa Timur.
Potensi besar tersebut dinilai dapat terpacu oleh keberhasilan pemerintah kota dan provinsi yang mampu membuat Jawa Timur masuk ke dalam daftar 10 provinsi dengan pertumbuhan ekonomi terbesar se-Indonesia pada kuartal II/2021. Selain itu, Surabaya juga baru mengantongi penghargaan sebagai kota berwawasan lingkungan dan berkelanjutan se-ASEAN (ASEAN Environmentally Sustainable City) pada Oktober 2021.
|Baca juga: Mirae Sekuritas Kembali Gelar Kompetisi Trading Berhadiah Rp1 Miliar
“Bersama, kita akan membuat kantor cabang baru ini sebagai community center bagi investor di Jawa Timur dan ke depannya dapat menjadi salah satu jantung pasar modalnya Indonesia.”
Sebagai catatan, hingga saat ini Jawa Timur masih menjadi provinsi kedua dengan nilai transaksi saham terbesar dan menempati posisi ketiga jumlah investor saham terbesar secara nasional. Data PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) menunjukkan nilai transaksi saham Jawa Timur mencapai Rp273,34 triliun sepanjang 2020, tertinggi kedua se-Indonesia.
Jumlah investor pasar saham Jawa Timur ada di posisi ketiga terbesar nasional yaitu dengan 221.329 akun rekening efek atau yang biasa disebut single investor identification (SID) pada periode yang sama.
Taye Shim mengatakan bahwa pembukaan kantor cabang tersebut bertujuan agar dapat membuat komunitas investor perusahaan efek tersebut di Surabaya lebih nyaman bersosialisasi dengan sesama investor.
Sosialisasi lebih mungkin dilakukan terutama dengan lokasi baru yang lebih strategis yaitu di Bundaran Satelit, Surabaya Barat, serta memungkinkan lahirnya inisiatif dan dan kegiatan-kegiatan positif di antara komunitas investor.
“Kami harapkan community center ini juga dapat membentuk jaringan dengan perusahaan-perusahaan di sektor industri untuk mendapatkan pendanaan di pasar modal baik dari penerbitan efek utang maupun IPO saham seiring dengan pemulihan dan peningkatan aktivitas perekonomian.”
Keunggulan kantor cabang tersebut adalah fasilitas berupa ruang trading yang dilengkapi smoking area di lounge outdoor, cafe, amphiteater, break-out room yang dilengkapi meja biliar, ruang meeting, dan ruang VVIP. Dengan fasilitas tersebut, Taye Shim berharap iklim investasi yang semain kondusif khususnya sejak pertengahan tahun.
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News