Media Asuransi, JAKARTA – PT Berkah Sadaya Tbk (BEBS) tereskalasi setelah perseroan merilis laporan keuangan kuartal III/2021 yang cemerlang, ditambah masuknya saham perseroan ke dalam MSCI Global Small Cap Index mulai 1 Desember 2021 nanti.
Berdasarkan hasil semi-annual review yang rilis pada 11 November 2021 lalu, perseroan bersama 8 emiten lain akan menjadi penghuni baru MSCI Global Small Cap menggantikan 3 penghuni lama.
Baca juga: Mitratel (MTEL) Sah Jadi Efek Syariah
Adapun, 8 perusahaan lain yang akan masuk adalah PT Adi Sarana Armada Tbk (ASSA), PT Bank Aladin Syariah Tbk (BANK), PT BFI Finance Indonesia Tbk (BFIN), PT Digital Mediatama Maxima Tbk (DMMX), dan PT Indika Energy Tbk (INDY).
Selanjutnya, ada PT M Cash Integrasi Tbk (MCAS), PT Sawit Sumbermas Tbk (SSMS), dan PT Siloam International Hospitals Tbk (SILO).
Baca juga: MARKET REVIEW: Kenaikan UMP 2022 Berpotensi Lemahkan Daya Beli Pekerja
Dengan demikian, BEBS merupakan salah satu saham dengan likuiditas transaksi dan fundamental yang baik menurut versi MSCI Inc. Sehingga, BEBS layak untuk menjadi pilihan portofolio investasi bagi investor global.
Harga BEBS telah melonjak signifikan. Bahkan, saham produsen beton precast ini melonjak hampir 35% dalam kurun waktu 2 hari terakhir dengan total nilai transaksi mencapai Rp239,11 miliar.
Nilai kapitalisasi pasar BEBS per kemarin, Senin, 15 November 2021, tercatat hampir Rp30 triliun. BEBS sudah masuk dalam radar investor asing.
Selama 3 hari berturut-turut, net buy asing terjadi di saham BEBS dengan total nilai sekitar Rp40 miliar. Secara fundamental, kinerja BEBS mengalami peningkatan yang juga signifikan.
Sepanjang Januari-September 2021, perseroan mencatatkan laba bersih sebesar Rp75,01 miliar, atau melonjak hingga 350% secara year on year (yoy). Laba bersih perusahaan pada periode yang sama tahun lalu tercatat hanya Rp16,66 miliar.
Terbangnya laba bersih perseroan yang lebih dari 4 kali lipat itu ditopang penjualan bersih yang juga melambung 256% dari Rp94,01 miliar menjadi Rp334,66 miliar.
Tahun ini, perseroan menargetkan laba bersih akan berada di atas Rp40 miliar. Tentu saja, realisasi laba bersih BEBS hingga September 2021 sudah jauh lebih tinggi dari yang ditargetkan, bahkan hampir 2 kali lipat dari target.
Begitu pula penjualan perseroan, yang sebelumnya ditargetkan bisa berada di kisaran Rp111 miliar, sudah jauh terlampaui. Oleh karena itu, tak heran, jika investor ramai menyerbu saham BEBS yang tidak hanya likuid tetapi juga baik secara fundamental. Aha
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News