1
1

Sempat Diprediksi ARA, Saham Mitratel Malah Turun

Media Asuransi, JAKARTA – Perdagangan saham perdana PT Dayamitra Telekomunikasi Tbk (MTEL) atau yang dikenal dengan Mitratel diluar ekspektasi dibuka turun. MTEL resmi melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) hari ini, Senin (22/11/2021). Anak usaha BUMN itu menjadi emiten ke-41 yang tercatat sepanjang 2021.

Saham MTEL dibuka stagnan pada level Rp800 hingga pukul 09.02 WIB. Hingga pukul 09.18 WIB, saham MTEL terpantau melemah 5 poin ke level Rp795 dan terpantau sempat menguat sesaat ke level Rp890 per saham.

Saham MTEL tercatat diperdagangkan sebanyak 9.950 kali dengan volume saham beredar 255,98 juta. Adapun nilai transaksi mencapai Rp208,1 miliar. Selain itu, saham perseroan berada di rentang Rp790 hingga Rp890.

MTEL tercatat diperdagangkan sebanyak 9.950 kali dengan volume saham beredar 255,98 juta. Adapun nilai transaksi mencapai Rp208,1 miliar. Selain itu, saham perseroan berada di rentang Rp790 hingga Rp890.

Anak usaha PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (Telkom) yang bergerak di bisnis menara telekomunikasi ini melangsungkan penawaran umum perdana (Initial Public Offering/IPO) dengan jumlah sebanyak 23.493.524.800 lembar saham biasa atas nama dengan nilai keseluruhan nilai Penawaran Umum Perdana Saham adalah sebesar Rp18.794.819.840.000. Besaran Saham itu dipatok pada harga Rp800,- per lembar saham.

|Baca juga: MARKET REVIEW: Kena Sentimen IPO Mitratel, Saham TLKM Pimpin Penguatan

Mitratel menunjuk PT BRI Danareksa Sekuritas, HSBC, JP Morgan, PT Mandiri Sekuritas, dan Morgan Stanley sebagai Joint Book Runners dan Joint Global Coordinators. BRI Danareksa Sekuritas bersama Mandiri Sekuritas juga bertindak sebagai Joint Lead Managing Underwriters dan Domestic Underwriters.

Selanjutnya, Kementerian BUMN berharap agar Mitratel dapat mendukung akselerasi digitalisasi bangsa demi menghadapi era 5G mendatang dan mewujudkan cita-cita bangsa, yakni menjadi salah satu negara dengan ekonomi digital terbesar khususnya di Asia Pacific pada tahun 2025.

Aksi korporasi pencatatan saham perdana Mitratel ini merupakan bagian dari komitmen transformasi sekaligus penataan portofolio perusahaan untuk memberikan value yang optimal bagi Mitratel, TelkomGroup dan seluruh stakeholders.

Direktur Utama Telkom, Ririek Adriansyah mengungkapkan, “Syukur Alhamdulillah TelkomGroup telah dapat menyelesaikan satu milestone penting transformasi perusahaan dengan terimplementasinya strategi unlocking value bisnis tower perusahaan melalui IPO Mitratel.

|Baca Juga: Mitratel (MTEL) Sah Jadi Efek Syariah

Langkah ini juga sejalan dengan transformasi yang tengah dilakukan Telkom untuk menjadi digital telco serta memperkuat posisi Mitratel di tengah kehadiran 5G yang dapat menumbuhkan kebutuhan operator akan menara telekomunikasi. Ini akan menjadi potensi yang baik bagi Mitratel untuk menjadi pemain menara telekomunikasi independen terbesar di Asia Tenggara.”

Sementara itu, Direktur Utama Mitratel Theodorus Ardi Hartoko menjelaskan bahwa dana dari hasil penawaran umum perdana (IPO) akan digunakan mengembangkan kompetensi dan kapabilitasnya menjadi perusahaan unggul profesional transparan.

“Kami pahami perubahan teknologi yang cepat akan mengakselerasi seluruh kompetensi Mitratel baik saat ini maupun waktu mendatang. Hal ini telah dirumuskan dalam bisnis plan yang tak hanya semata-mata pada bisnis menara telekomunikasi, tapi berkembang menjadi infrastructure company yang siap untuk mendukung era 5G dan kelanjutannya,” katanya.

Melalui IPO ini Mitratel akan memperkuat posisinya sebagai The Best TowerCo In The Industri yang solid dan independen. Hal ini didukung dengan masuknya investasi SWF dari Indonesia dan internasional menunjukkan bahwa Mitratel memiliki track record kinerja yang baik dan potensi pertumbuhan yang tinggi di masa yang akan datang.

|Baca juga: Harga IPO Mitratel Rp800 per Saham

Dikutip dari portal resmi Indonesia Investment Authority (INA) menyampaikan bahwa ”Kami sangat antusias dapat berpartisipasi sebagai investor dalam IPO Mitratel untuk mempercepat pengembangan dan peningkatan kualitas infrastruktur digital, khususnya di sektor telekomunikasi Indonesia. Kami juga menyambut baik GIC, Abu Dhabi Investment Authority (ADIA), dan Abu Dhabi Growth Fund (ADG) yang turut berpartisipasi dan kami yakin akan menambah nilai strategis bagi Mitratel”.

IPO Mitratel akan mampu menjadi salah satu katalis untuk menggerakkan kembali pasar modal dan perekonomian Indonesia. Dengan dukungan seluruh shareholders dan stakeholders, Mitratel akan dikelola dengan tata kelola perusahaan yang baik dengan menjaga independensi, profesionalisme dan transparansi.

Sesuai rencana, perseroan akan menggunakan 40% dana hasil IPO untuk belanja modal organik, 50% untuk anorganik, dan 10% untuk modal kerja serta kebutuhan Perseroan lainnya.

Mitratel memiliki rencana ekspansi jangka panjang ke pasar Asia Tenggara dan Asia Pasifik, demi memantapkan langkah untuk menjadi penyedia infrastruktur telekomunikasi terkemuka di Asia Tenggara.

| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Related Posts
Prev Post Kukuh Prihadi: Merangsek Jadi Jawara
Next Post Life Insurance Performance 2020, Still Growing Amidst Tough Challenges

Member Login

or