Media Asuransi, JAKARTA – Terra Drone Indonesia belum lama ini berhasil menyelesaikan pekerjaan inspeksi visual tangki di salah satu plant milik perusahaan chemical yang berlokasi Cilegon, Banten. Tujuan dari inspeksi ini adalah untuk menemukan anomali atau defect di permukaan rubber tangki.
Michael Wishnu Wardana, CEO Terra Drone Indonesia, menjelaskan tim Terra Drone yang melakukan pekerjaan tersebut sudah berpengalaman dan terlatih untuk mengoperasikan drone di ruang terbatas. Sebelumnya tim sudah banyak melakukan pekerjaan serupa dan pastinya teknis pelaksanaan menggunakan metode yang terbaik.
Untuk mendukung inspeksi internal tangki, Terra Drone Indonesia menggunakan 2 drone, yaitu Elios 1 dan Elios 2. Kedua drone ini dibuat oleh manufacturer yang sama, hanya, Elios 2 adalah generasi yang terbaru dibandingkan dengan Elios 1 dimana drone ini memang dibuat untuk mendukung kegiatan inspeksi visual di ruangan terbatas (indoor).
Wishnu menjelaskan keuntungan dari penggunaan drone dalam melakukan inspeksi visual ini ialah penyelesaian pekerjaan lebih efisien baik dari sisi waktu dan biaya. Untuk melakukan inspeksi visual di dalam tangki ini, membutuhkan waktu kurang lebih 2 hari. Waktu tersebut lebih singkat dibanding dengan metode konvensional, yang mana bisa memakan waktu hingga 1 minggu.
|Baca juga: Diversifikasi Bisnis, Pupuk Kaltim (PKT) Kembangkan Oleochemical
Selain melakukan inspeksi visual pada tangki, Terra Drone juga melakukan inspeksi visual pada objek lainnya di lokasi yang sama, yaitu boiler dimana drone diterbangkan di elevasi 40 meter untuk melakukan pengecekan di area yang memang sulit untuk dijangkau oleh metode konvensional. Hasilnya, beberapa defect yang terdapat pada tube dapat ditangkap oleh kamera drone.
Drone yang digunakan dalam kegiatan inspeksi visual ini ialah Elios 2. Elios 2 digunakan karena object yang diinspeksi adalah bagian dalam boiler, yakni ruangan di dalam tangki yang sangat terbatas dan sulit untuk dijangkau oleh manusia, dan tentunya memerlukan drone yang dapat mengakomodasi risiko benturan.
Dalam melakukan inspeksi visual ini, drone digunakan selama 150 menit dan terbang di ketinggian 15 meter sampai ke atap bagian dalam tangki. Hasil data visual inspeksi drone ini yakni foto dan video berkualitas tinggi. Data tersebut nantinya dapat digunakan inspektor untuk melakukan analisa integrity tangki tersebut. Dibandingkan metode konvensional, wahana atau alat inspeksi kebanyakan tidak dapat digunakan di dalam ruangan terbatas seperti tangki, karena tidak mengakomodir resiko benturan di ruang terbatas. Inspeksi menggunakan manusia bisa dilakukan, namun terdapat risiko yang harus dihadapi oleh para inspektor.
Selain itu proses pendinginan tangki sampai ke batas inspektor bisa masuk, akan memakan waktu beberapa hari, hal tersebut tentunya bukan hal yang terbaik ketika kita ingin mengejar efisiensi.
Wishnu mengungkapan dari cara kerja drone yang lebih efektif dan efisien ini, ke depannya diperkirakan akan semakin merambah ke industri kimia khususnya yang memiliki infrastruktur besar seperti tangki. “Terra Drone Indonesia berbekal kepuasaan klien, akan terus menawarkan teknologi ini berupa demonstrasi atau pekerjaan inspeksi visual dan termal kepada berbagai perusahaan chemical, petrochemical, power plant dsb,” jelasnya.
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News