Media Asuransi, JAKARTA – Memasuki tahun ketiga pandemi Covid-19, Allianz Life Indonesia terus gencar dalam meningkatkan pemahaman masyarakat terhadap pentingnya perlindungan asuransi. Baik dari jenis-jenis produk asuransi yang sesuai dengan kebutuhan, apa saja manfaat asuransi yang akan didapatkan, hingga kapan waktu terbaik bagi seseorang terutama para generasi milenial untuk mulai memiliki asuransi.
Chief Marketing Officer Allianz Life Indonesia, Karin Zulkarnaen, mengatakan bahwa seluruh jenis asuransi, baik kesehatan, jiwa maupun umum, memiliki peran yang sama pentingnya untuk mendukung stabilitas finansial keluarga dan menghindari kejatuhan finansial. “Meskipun pandemi belum dapat diprediksi kapan akan berakhir, generasi milenial tetap dapat mewujudkan kebebasan finansial dengan merancang resolusi dari sekarang. Dengan membuat resolusi finansial, para milenial dapat tetap berkarya dan berkembang,di tengah kondisi ekonomi yang menantang,” jelas Karin dalam keterangan resminya, Senin, 10 Januari 2021.
Menurut sebuah survei dari The Economist dan YouGov, sekitar 1 dari 4 orang Amerika mengatakan bahwa mereka akan membuat resolusi tahun baru, namun, anak muda di Amerika jauh lebih berkomitmen dalam menjalankan resolusi tahun 2022 dibanding generasi yang lebih tua.
“Agar tak hanya sekadar menjadi impian belaka, semangat menjalankan resolusi finansial tentunya perlu diimbangi dengan komitmen yang kuat dalam membuat pilihan-pilihan finansial yang baik demi menghindari kebiasaan lama yang dapat berujung pada kejatuhan finanisal atau financial suicide,” kata Financial Planner Head Oneshildt Financial Planning, Agustina Fitria.
|Baca juga: Yuk Mulai Tahun 2022 dengan Pilihan Finansial yang Tepat
Agustina mengatakan, kejatuhan finansial merupakan suatu kondisi di saat seseorang mengalami defisit keuangan secara terus-menerus yang tidak diperbaiki. “Defisit keuangan ini dapat berasal dari faktor internal, yaitu kebiasaan sehari-hari dan gaya hidup, serta bisa juga berasal dari faktor eksternal seperti bencana atau peristiwa di luar kendali seseorang yang berdampak besar terhadap keuangan,” ujarnya.
Pada dasarnya, lanjut Agustina, kejatuhan finansial dapat disebabkan oleh berbagai faktor internal maupun eksternal. Di antaranya tidak menyusun tujuan keuangan, tidak mencatat pemasukan dan pengeluaran, kebiasaan ‘gali lubang tutup lubang’, tidak mempersiapkan dana pensiun, serta tidak memiliki asuransi.
Menurutnya, asuransi berfungsi sebagai proteksi yang memberikan perlindungan keuangan jika terjadi kejatuhan finansial yang berasal dari faktor eksternal, seperti jatuh sakit, tutup usia, kebakaran, kecelakaan, dan sebagainya. “Karenanya, penting bagi seseorang untuk melindungi diri dan keluarga dengan asuransi sesuai kebutuhan, seperti misalnya asuransi jiwa untuk pencari nafkah, asuransi kesehatan untuk seluruh anggota keluarga, dan asuransi kendaraan untuk mobil, serta asuransi kerugian untuk rumah,” paparnya.
Sebelum memilih asuransi, lanjut Agustina, perlu dipahami konsep transfer risiko (risk transfer) yakni perlindungan diberikan dalam bentuk pengalihan risiko ekonomi dari nasabah atau tertanggung kepada perusahaan asuransi sebagai penanggung risiko.
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News