1
1

BI: Meski Turun, Surplus Neraca Dagang Tetap Positif terhadap Ekonomi

Media Asuransi, JAKARTA – Bank Indonesia (BI) menilai, neraca perdagangan Indonesia bulan Desember yang surplus, akan berdampak positif terhadap ketahanan perekonomian negeri ini. Walau angkanya turun, neraca perdagangan Indonesia di bulan Desember 2021 tetap tinggi.

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), surplus neraca perdagangan Indonesia Desember 2021 tetap tinggi mencapai 1,02 miliar dolar AS, meskipun lebih rendah dibandingkan dengan surplus bulan sebelumnya sebesar 3,52 miliar dolar AS. Dengan perkembangan tersebut, neraca perdagangan Indonesia secara keseluruhan tahun 2021 mencatat surplus 35,34 miliar dolar AS, jauh lebih tinggi dibandingkan dengan capaian pada tahun 2020 sebesar 21,62 miliar dolar AS.

“Bank Indonesia memandang surplus neraca perdagangan tersebut berkontribusi positif dalam menjaga ketahanan eksternal perekonomian Indonesia. Ke depan, Bank Indonesia terus memperkuat sinergi kebijakan dengan pemerintah dan otoritas terkait untuk mendukung pemulihan ekonomi,” kata Direktur Eksekutif, Kepala Departemen Komunikasi Bank Indonesia, Erwin Haryono, dalam keterangan resmi yang dikutip Media Asuransi, Selasa, 18 Januari 2022.

|Baca juga: Tren Pemulihan Ekonomi Diharapkan Buka Lapangan Kerja Baru

Surplus neraca perdagangan Desember 2021 dipengaruhi oleh surplus neraca perdagangan nonmigas yang tetap tinggi di tengah defisit neraca perdagangan migas yang meningkat. Pada Desember 2021, surplus neraca perdagangan nonmigas sebesar 3,30 miliar dolar AS, lebih rendah dibandingkan dengan surplus pada November 2021 sebesar 5,21 miliar dolar AS. Ekspor nonmigas pada Desember 2021 tercatat sebesar 21,28 miliar dolar AS, sedikit lebih rendah dibandingkan dengan capaian pada bulan sebelumnya sebesar 21,51 miliar dolar AS.

Ekspor komoditas berbasis sumber daya alam, seperti lemak dan minyak hewan/nabati termasuk CPO serta produk manufaktur, termasuk besi dan baja serta mesin dan perlengkapan elektrik serta bagiannya, tercatat meningkat. Ditinjau dari negara tujuan, ekspor nonmigas ke China, Amerika Serikat, dan Jepang tetap tinggi seiring dengan pemulihan permintaan global.

Sementara itu, impor nonmigas meningkat pada seluruh komponen, sejalan dengan perbaikan ekonomi domestik yang berlanjut. Adapun, defisit neraca perdagangan migas meningkat dari 1,69 miliar dolar AS pada November 2021 menjadi 2,28 miliar dolar AS pada Desember 2021, dipengaruhi oleh impor migas yang meningkat. 

| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Related Posts
Prev Post Survei BI: Kebutuhan Pembiayaan Korporasi Meningkat pada Desember 2021
Next Post Manulife Indonesia Gelar Agency Kick Off 2022

Member Login

or