Media Asuransi, JAKARTA – Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS pada perdagangan hari ini diperkirakan masih berpotensi tertekan seiring dengan meningkatnya kekhawatiran pasar terhadap ketegangan geopolitik di Rusia dan Ukraina.
Pengamat pasar keuangan dan komoditas, Ariston Tjendra, menjelaskan bahwa nilai tukar rupiah masih berpotensi dalam tekanan hari ini dengan meningkatnya kekhawatiran pasar terhadap ketegangan geopolitik di Rusia dan Ukraina yang mendorong pelaku pasar keluar dari aset berisiko.
“Masalah Rusia dan Ukraina ini akan meluas karena melibatkan sekutu Ukraina yaitu para negara anggota NATO,” katanya kepada Media Asuransi, Rabu, 26 Januari 2022.
Menurutnya, ketegangan geopolitik makin memanas karena pihak NATO mulai mempersiapkan kemungkinan terburuk menghadapi Rusia.
|Baca juga: Nilai Tukar Rupiah Hari Ini Berpotensi Fluktuatif
Selain itu, sambung Ariston, pasar juga sedang menunggu hasil rapat Bank Sentral AS yang akan diumumkan Kamis dini hari nanti. Pasar menantikan apakah The Fed akan memberikan indikasi kebijakan pengetatan moneter yang lebih agresif dari perkiraan pasar sebelumnya.
Sebelumnya pasar memperkirakan kenaikan suku bunga acuan AS akan dimulai bulan Maret dan bisa terjadi sebanyak 3 kali untuk menekan inflasi di AS yang sudah melampaui target. Indikasi Kebijakan yang agresif bisa mendorong penguatan dolar AS.
“Potensi pelemahan ke kisaran Rp14.370-Rp14.380. Sementara support di kisaran Rp14.320-Rp14.330.”
Sementara itu pada perdagangan kemarin, nilai tukar rupiah terhadap dolar AS di pasar spot ditransaksikan melemah 0,10% ke level Rp14.350 per dolar AS, sedangkan di JISDOR BI nilai tukar rupiah ditransaksikan melemah 0,22% ke level Rp14.358 per dolar AS.
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News