Media Asuransi, JAKARTA – Di balik euforia realisasi pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2021 yang di atas ekspektasi dan ikuti dengan laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang mengukir rekor tertinggi sepanjang sejarah, ternyata kinerja sektor jasa keuangan dan asuransi mencatatkan koreksi pertumbuhan.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), 68,80% sumber pertumbuhan PDB kuartal IV/2021 bersumber dari sektor industri, perdagangan, pertanian, konstruksi, dan pertambangan. Sementara itu sektor jasa keuangan dan asuransi menjadi satu-satunya sektor lapangan usaha yang mencatatkan pertumbuhan minus sebesar 2,59%.
Sementara itu secara kumulatif sepanjang 2021, pertumbuhan sektor jasa keuangan dan asuransi tercatat paling rendah dibandingkan dengan sektor lapangan usaha lainnya. Sepanjang 2021, pertumbuhan sektor jasa keuangan dan asuransi malah turun menjadi 1,56% dibandingkan dengan pertumbuhan tahun 2020 yang mencapai 3,25%.
|Baca juga: Bank Indonesia: Momentum Perbaikan Ekonomi Indonesia Berlanjut pada Kuartal IV/2021
Kontribusi sektor jasa keuangan dan asuransi pun tergolong masih sangat rendah yaitu hanya 0,07% atau peringkat tujuh terbawah dari 17 sektor lapangan usaha sumber pertumbuhan ekonomi nasional.
Padahal dari sisi sumber pertumbuhan berdasarkan pengeluaran, konsumsi rumah tangga merupakan kontributor terbesar sebesar 1,91% pada kuartal IV/2021. Senada, secara kumulatif sepanjang 2021, konsumsi rumah tangga juga menjadi kontributor terbesar pertumbuhan ekonomi berdasarkan pengeluaran yaitu mencapai 1,21%.
Tren koreksi pertumbuhan sektor jasa keuangan dan asuransi ini sebenarnya sudah terjadi sejak kuartal III/2021 yang terkoreksi 1,24% dibandingkan kuartal II/2021, lalu minus 1,36% pada kuartal IV/2021 dibandingkan dengan kuartal III/2021.
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News