1
1

BRI Kendari Salurkan KUR untuk Usaha Mikro di Sektor Perikanan

Media Asuransi, JAKARTA – Bank BRI KCP Unit Mandonga, Kota Kendari, Sulawesi Tenggara, memiliki komitmen untuk menyalurkan kredit usaha rakyat (KUR) kepada para pelaku usaha mikro di sektor perikanan. BRI KCP Unit Mandonga membiayai sektor perdagangan dan perikanan karena sebagian besar debitur bergerak dalam usaha di sektor tersebut.

Hal ini disampaikan oleh Kepala Bank BRI KCP Unit Mandonga, Kota Kendari, Sulawesi Tenggara, Herdy. “Di Kota Kendari ini banyak pelaku usaha yang mengajukan KUR untuk mengembangkan usaha di sektor perdagangan dan perikanan. Permintaan kredit cukup tinggi,” kata Herdy dalam keterangan resmi yang diterima Media Asuransi, Rabu, 9 Februari 2022.

Dia jelaskan, di Kendari banyak pelaku usaha yang bergerak di bidang sektor perikanan yakni dalam usaha pengasapan ikan. Para pelaku usaha ini mengajukan KUR dengan jumlah nominal antara Rp5 juta – Rp10 juta.

Herdy menyatakan bahwa permintaan kredit di sektor perikanan ini umumnya adalah usaha rumah tangga dengan omset penjualan Rp10 juta – Rp15 juta per bulan. Sebanyak 10 debitur pelaku usaha pengasapan ikan telah mendapatkan kredit dari KUR BRI dengan jumlah kredit berkisar Rp5 juta – Rp10 juta. Mereka tersebar di sejumlah wilayah di kota Kendari.

|Baca juga: BRI Siap Salurkan Pembiayan Mikro Untuk Perumahan

Salah satu pelaku usaha pengasapan ikan bernama Niartin (39 tahun) mengaku telah menekuni usahanya selama 12 tahun. “Ini adalah usaha turun temurun dari orang tua. Saya hanya meneruskan usaha pengasapan ikan sejak umur 27 tahun,” ujarnya. Adapun ikan yang diasap antara lain ikan cakalang, tenggiri, tuna, dan barakuda.

Niartin menjelaskan untuk proses pengasapan ikan dibutuhkan waktu sekitar 4 jam. “Saya biasa melakukan pengasapan ikan dari jam 09.00-13.00 WITA. Setelah itu saya jual ke pasar,” ujarnya. Namun ada juga konsumen yang langsung membeli ke rumah dan harganya lebih murah.

Dia mengaku menjual ikan asap per potong dengan harga Rp31 ribu untuk konsumen yang datang ke rumah dan Rp35 ribu per potong untuk konsumen yang membeli ikan di pasar.  Bahan baku ikan yang akan diasap, dia peroleh dari tempat pelelangan dengan harga Rp28 ribu per kilogram.

Menurut Niartin, sebagai pelaku usaha rumah tangga seperti dia paling sedikit dapat mengantongi keuntungan bersih Rp3 juta per bulan. Omset penjualan ikan asap per hari berada dalam kisaran Rp300 ribu sampai dengan Rp 1 juta. “Kalau pasar lagi ramai, penjualan dapat tembus Rp1 juta per hari,” ujarnya.

Wanita paruh baya dari Suku Tolaki ini menyatakan BRI telah menyalurkan KUR dengan nilai Rp10 juta untuk mengembangkan usaha yang dimilikinya. “KUR BRI sangat membantu usaha rumah tangga seperti yang kami tekuni ini. Saya sangat berterima kasih kepada BRI yang punya kepedulian terhadap pelaku usaha kecil seperti kami,” kata Niartin.

Dia berharap agar bank bank pemerintah memiliki kepedulian pada para pelaku usaha kecil seperti dirinya. “Harapan saya masyarakat yang ingin meminjam KUR dipermudah sehingga makin banyak pelaku usaha rumah tangga mendapatkan pembiayaan dari bank bank pemerintah,” kata Niartin. 

| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Related Posts
Prev Post LSP AAUI Akan Jalankan Sertifikasi Kompetensi SDM Perasuransian
Next Post Pekerja Ingin Jadi Pengusaha? Ini Strateginya

Member Login

or